Jakarta, MINA – Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH & SDA MUI) Hayu Prabowo sangat mendukung inisiatif penyelenggaraan Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) Akbar bersama 300 rumah ibadah dan 100 bank sampah yang digelar di Masjid Baitul Makmur Kabupaten Bekasi, Rabu (14/9).
Menurutnya, aksi inovatif GRADASI ini akan melengkapi program bank sampah dengan motifasi utamanya adalah finansial yang selama ini sudah dikenal masyarakat luas.
“Sinergi lewat pendekatan keagamaan seperti GRADASI ini menjadi salah satu upaya penanganan sampah di Indonesia yang terus digenjot,” kata Hayu kepada awak media di Jakarta, Rabu (14/9).
Dia menyatakan, program ini akan menyebarluaskan inisiatif dalam memotifasi masyarakat untuk memilah sampah dari sumbernya sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan dengan mengurangi pembuangan sampah ke TPA serta memenuhi kebutuhan bahan baku untuk industri daur ulang plastik.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
MUI telah menetapkan Fatwa No. 47/2014 Tentang Pengelolaan Sampah Untuk Mencegah Kerusakan Lingkungan, dimana salah satu ketentuan hukumnya adalah setiap muslim wajib menjaga kebersihan lingkungan, memanfaatkan barang-barang gunaan untuk kemaslahatan serta menghindarkan diri dari perbuatan tabdzir dan israf.
Gerakan Sedekah Sampah (Gradasi) merupakan kampanye pemilahan dan pengumpulan sampah melalui pendekatan agama dengan menyedekahkan sampah yang masih bernilai ekonomis untuk masjid. Namun saat ini juga sudah ada beberapa gereja yang melakukan inisiatif serupa.
“Melalui motivasi ibadah ini, Gradasi ternyata sangat menarik bagi masyarakat menengah ke atas, karena sampah dianggap tidak bernilai bagi mereka,” ujar Hayu.
Motivasi ibadah ini, lanjut dia, mendorong sedekah tidak terbatas pada sampah, tapi juga barang-barang yang masih layak guna.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Peluncuran GRADASI Akbar ditandai dengan prosesi serah terima kotak sedekah sampah, buku panduan, sertifikat Masjid GRADASI di Masjid Baitul Makmur Perumahan Telaga Sakinah, Telagamurni, Kabupaten Bekasi, Rabu (14/9/2022).
Masjid Baitul Makmur merupakan salah satu Masjid yang telah menerapkan program GRADASI.
Perwakilan dari 300 rumah ibadah, 100 bank sampah se-Kabupaten Bekasi juga turut hadir dalam acara hari ini. Hal ini merupakan sinergi yang baik untuk pengelolaan sampah di Indonesia melalui circular economy.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), UNDP Indonesia, ReThinking Plastic GIZ, dan Danone Indonesia.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Mengusung tema “Kolaborasi Membangun Energi Kebaikan Menuju Indonesia Bersih dan Laut yang Berkelanjutan”, GRADASI Akbar ini bertujuan untuk menggerakkan masyarakat dan komunitas agama untuk mengurangi sampah serta menanamkan perubahan perilaku masyarakat sebagai salah satu cara dalam mengamalkan prinsip ajaran agama yaitu kebersihan.
Ketua Pembina Yayasan Masjid Baitul Makmur Telaga Sakinah Bekasi Ir. H. Siswadi A. Rachim, MBA. Menjelaskan, Masjid Baitul Makmur menjadi ikon Perumahan Telaga Sakinah di Cikarang Barat, merupakan kompleks perumahan muslim pertama di Indonesia, yang sudah ditinjau dan dinilai layak oleh MUI Pusat untuk mendapatkan sertifikat masjid ramah lingkungan dengan peringkat tumbuh (peringkat tertinggi kedua).
Untuk mengaplikasikan konsep Masjid Ramah Lingkungan (Eco-Masjid), langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Masjid Baitul Makmur salah satunya berkomitmen dalam gerakan GRADASI dengan pengolahan sampah organik menjadi kompos dan sampah non-organik disetorkan ke bank sampah binaan untuk diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi.
GRADASI Hasilkan 7,53 Ton Sampah Senilai Rp 25 Juta
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) diinisiasi Sekretariat TKN PSL bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
GRADASI berbasis masjid telah diluncurkan pada April 2021 lalu. Berawal dari enam masjid penggerak GRADASI, kini sudah ada 100 masjid GRADASI yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tak hanya di wilayah Jawa saja, namun sudah merambah ke Gorontalo, Tapanuli, Labuan Bajo, dan daerah-daerah lainnya.
Tentunya angka ini akan semakin bertambah dengan adanya upaya kampanye dan sosialisasi untuk mengajak masjid lainnya di seluruh Indonesia turut mengaplikasikan GRADASI.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Gerakan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat dan jamaah masjid. Hingga saat ini, tercatat sudah lebih dari 7,53 ton sampah telah terkumpul dari kegiatan GRADASI (capaian 108%) dan bernilai Rp 25.902.300.
Jenis sampah paling banyak yang disedekahkan adalah sampah plastik, kertas, dan kardus. Adapun sampah lain yang disedekahkan yaitu kaca, logam, elektronik, serta minyak jelantah.
Selain berbasis masjid, GRADASI ini juga sudah diadaptasi dan diterapkan di gereja, pesantren dan sejumlah sekolah dasar.(L/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru