Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI Dukung Program Pertanian Kementan

kurnia - Senin, 7 September 2020 - 20:55 WIB

Senin, 7 September 2020 - 20:55 WIB

3 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis mendukung program-program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membangkitkan semangat bertani masyarakat.

“Dukungan ini diharapkan mengalir dari berbagai pihak agar pertanian Indonesia menjadi sektor yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat,” kata Cholil dalam keterangan tertulis, Senin (6/9).

Selama ini menurutnya, kesan pertanian itu kotor dan ketinggalan zaman. Padahal di negara-negara maju Eropa sangat memprioritaskan pertaniannya, ternasuk di Indonesia yang sudah menerapkan pertanian modern.

“Bonus demografis yang kita miliki harus dimaksimalkan untuk membangun negeri ini lewat pertanian,” kata Cholil.

Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan

Menurutnya, sektor pertanian merupakan sektor yang penting karena menyangkut hajat orang banyak. Sektor pertanian adalah sektor prioritas yang tidak boleh dianggap remeh dalam kehidupan.

“Kalau kita berhenti bertani, dipastikan lahan tidak ada yang mengelolah maka pertanian sangat penting sebab makan dan minum dari bumi Allah,” katanya.

Terkait ancaman krisis pangan yang diutarakan Badan Pangan Dunia (FAO), Cholil yakin sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia mampu menjadi solusi pasti dalam mengatasi ancaman tersebut.

“Imbauan FAO bisa kita sikapi dengan lebih mandiri dan lebih berdaulat untuk maksimalkan pesantren-pesantren sebagai komunitas dimasyarakat yang sudah jelas kiprahnya dan kita beri bekal menanam kepada santri-santri,” katanya.

Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama

Cholil mengungkapkan, ia mengajarkan para santrinya di Pesantren Cendekia Amanah untuk bercocok tanam. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban negara dalam menciptakan mandiri pangan dan mandiri ekonomi.

“Di pesantren saya sendiri cabai sudah tidak pernah beli, begitu juga terong, kacang panjang, timun, karena di sini kami memanfaatkan lahan pekarangan yang ada,” katanya.

“Apalagi saya punya hidroponik luasnya sekitar 700 meter yang mampu menghasilkan 1,5 ton sebulan untuk memenuhi sayur-sayuran. Jadi kebutuhan para santri kami memproduksi sendiri,” katanya.

Karena itu, Cholil berharap ada peran pemerintah kepada sektor pertanian sehingga para petani maupun masyarakat yang ingin bertani bisa merasakan manfaatnya secara langsung.

Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak  

“Misalnya program pangan lestari yang kami anggap sebagai program bagus karena bisa mendapat makanan sehat dari hasil tanam sendiri. Program ini harus disosialisasikan agar bisa diterapkan secara masif,” tutupnya. (R/R4/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Khadijah
Indonesia
Indonesia
Indonesia