Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggalang dukungan kepada masyarakat lintas agama hingga profesi untuk menghentikan agresi Israel ke Palestina. Penggalangan dukungan dilakukan mendorong lembaga internasional dan masyarakat dunia untuk menjauhi hukuman terhadap Israel.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, sudah terlampau banyak kesalahan yang dilakukan imperialisme Israel sehingga menyebabkan kesengsaraan rakyat dan bangsa Palestina yang berkepanjangan.
Penyerangan brutal di tempat suci Baitul Maqdis menjelang berakhirnya bulan suci Ramadhan 1442H, misalnya, adalah tindakan yang tidak bisa dimaafkan dan karena itu Israel harus diberi sanksi internasional.
“Penyerangan brutal di tempat suci Baitul Maqdis menjelang berakhirnya bulan suci Ramadhan, misalnya, adalah tindakan yang tidak bisa dimaafkan dan karena itu Israel harus diberi sanksi internasiona,” kata Sudarnoto dalam keterangan tertulis, Selasa (18/5).
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Seluruh elemen masyarakat termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), negara-negara yang tergabung dalam OKI diajak untuk memberikan sanksi terhadap Israel atas kekejaman yang telah dilakukan.
“MUI mengajak semua elemen bangsa lintas agama, profesi untuk mendorong PBB, OKI, lembaga-lembaga internasional dan masyarakat dunia agar memberikan sanksi internasional kepada Israel,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, 209 warga Palestina telah terbunuh dan 5.600 lainnya terluka akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Israel terus menggempur Gaza dengan serangan udara delapan hari berturut-turut.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Senin (17/5), sejak pertempuran dimulai 10 Mei, jumlah warga Palestina syahid meningkat menjadi 212, termasuk 61 anak-anak, 36 wanita, dan 16 lanjut usia. sementara 1.400 orang terluka, termasuk 400 anak-anak, dan 270 wanita, di antaranya 50 orang dalam kondisi kritis.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam