Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI GELAR DIALOG INTERAKTIF TENTANG REVOLUSI MENTAL

kurnia - Kamis, 24 Desember 2015 - 01:03 WIB

Kamis, 24 Desember 2015 - 01:03 WIB

473 Views ㅤ

dialog Interaktif Ketua Dewan Pakar Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Sudarnoto Abdul Hakim, Deputi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayan (PMK) Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Prof Dr R Agus Sartono, Sekjen MUI Amany Lubis (Foto: MINA)
<a href=

dialog Interaktif Ketua Dewan Pakar Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Sudarnoto Abdul Hakim, Deputi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayan (PMK) Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Prof Dr R Agus Sartono, Sekjen MUI Amany Lubis (Foto: MINA)" width="687" height="515" /> Dialog Interaktif : Ketua Dewan Pakar Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Sudarnoto Abdul Hakim, Deputi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayan (PMK) Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Prof Dr R Agus Sartono, Sekjen MUI Amany Lubis (Foto: MINA)

Jakarta, 11 Rabiul Awwal 1437/23 Desember 2015 (MINA) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Dialog Interaktif dengan tema“Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan Konsep Revolusi Mental Dalam Perspektif Pemerintah dan Perspektif Islam,” Rabu, bertempat di Gedung MUI, Jakarta Pusat.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan mengatakan, “Kita  banyak melihat iklan tentang revolusi mental, tapi masyarakat salah faham mengartikan, karenanya iklan yang sifatnya itu, supaya memberikan pemahaman apa itu revolusi mental”.

“Mulai yang dari kecil, baru sampai keluar yang besar akan tetapi memang yang jelas harus ada perubahan secara revolusioner sikap mental dan berpikir kita”.

Menurutnya, kondisi masyarakat Indonesia dalam menyikapi revolusi mental dapat diklasifikasi pada tiga kategori. Pertama, menolak istilah revolusi mental secara apriori. Kedua menerima istilah tersebut tanpa sikap kritis.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Ketiga, menerima istilah tersebut kritis cermat memahami revolusi mental secara kritis berdasarkan teks dan konteksnya dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

Sebagai contoh adalah mengubah cara berfikir negatif  ke pada cara berfikir positif sebab cara berfikir positif terbukti dapat memberikan kontribusi positif dalam membentuk prilaku (attitude).

Dialog inter aktif ini diadakan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerjasama dengan Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI. Juga hadir dalam acara ini Deputi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayan (PMK) Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Prof Dr R Agus Sartono MBA, Ketua Dewan Pakar Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Sudarnoto Abdul Hakim, Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain, Organisasi Islam, Komisi-komisi MUI. (L/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia