Jakarta, MINA – Satgas Covid-19 Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Dzikir Nasional dan menyambut bulan suci Ramadan dalam penanganan musibah Pandemi Covid-19 Kamis 16 April.
Kegiatan Dzikir Nasional tersebut bekerja sama dengan instansi pemerintah di antaranya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kantor Wapres, Kementerian Agama dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Kegiatan disiarkan secara daring melalui TVRI, live streaming Youtube Wapres, official Youtube dan Media Sosial (Medsos) Kemenag, BNPB, dan official Youtube TV MUI.
Juru bicara Satgas Covid-19 MUI, KH M Cholil Nafis, menjelaskan Dzikir Nasional akan diikuti seluruh komponen umat secara nasional, dari ormas Islam, tokoh umat, dan instansi pemerintah.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Dzikir Nasional akan dipandu Ketua Umum MUI non aktif yang juga Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin, Menteri Agama, dan Ketua ormas Islam serta tokoh umat,” kata Cholil, demikian keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/4).
Dia menjelaskan, acara akan disiarkan dari Jakarta yaitu Istana Wapres, Kantor MUI Pusat, Kementerian Agama, dan kantor BNPB. Selain itu di daerah Indonesia barat, Indonesia tengah, dan Timur. “Akan dilaksanakan di rumah masing-masing untuk tetap jaga jarak fisik/physical distancing,” ujarnya.
Urgensi kegiatan ini menurutnya adalah untuk meminta perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19 serta menggugah kesadaran umat untuk muhasabah, dzikir, dan taubat kepada Allah.
“Sikap tawakkal menghadapi musibah pendemi Covid-19 sudah menjadi kewajiban umat Islam, ikhtiar memanjatkan doa. Ikhtiar menjaga jarak fisik/physical distancing dan tetap di rumah saja adalah bagian dari upaya memutus mata rantai penularan virus corona,” ungkap Cholil.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Cholil mengatakan senjata orang mukmin adalah doa. Sebab, upaya akan maksimal manakala doa yang dipanjatkan penuh dengan kekhusyuan..
“Wabah penyakit Covid-19 menunjukkan betapa kuasa Allah dan lemahnya manusia. Musibah ini mengajarkan kita untuk melakukan muhasabah dan taubat kepada Allah seraya memohon pertolongan-Nya,” tutur dia.
Dia berharap Dzikir Nasional dan menyambut bulan suci Ramadan adalah bagian dari ikhtiar umat Islam dalam menghadapi cobaan dari Allah.
“Untuk menguatkan ikhtiar kita, kegiatan Dzikir Nasional ini akan dilakukan secara berkala sampai menjelang Idul Fitri,” kata Cholil. (L/R3/RS3)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Mi’raj News Agency (MINA)