Jakarta, MINA – Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Ukhuwah Islamiyah mengadakan kegiatan Forum Ukhuwah Islamiyah untuk memboikot produk-produk pro-Israel.
Forum bertajuk “Ukhuwah Islamiyah dalam Polemik Afiliasi Israel” itu dihelat di Jakarta Rabu, (31/7).
Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof Asrorun Niam, dalam menegaskan ukhuwah Islamiyah tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga aksi nyata untuk kemaslahatan umat.
“Makna dari ukhuwah Islamiyah bukan sekadar bertemu, melainkan bagaimana mengimplementasikannya dalam tindakan-tindakan nyata sesuai dengan lingkup tanggung jawab kita,” ujarnya.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Guru Besar UIN Jakarta itu juga menekankan bahwa setiap individu memiliki peran dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
Asrorun mengajak masyarakat untuk menghindari segala bentuk kolaborasi dengan pihak-pihak yang mendukung penjajahan dan kejahatan kemanusiaan.
“Kalau kita pengusaha, kita harus memastikan bahwa aktivitas usaha kita tidak berkolaborasi dengan pihak-pihak yang mendukung penjajahan,” tambahnya.
Fatwa MUI No. 83 Tahun 2023, menegaskan dukungan terhadap perjuangan Palestina, termasuk seruan untuk memboikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Menurut keterangan tertulis MUI, hasil penelitian akademik menunjukkan bahwa fatwa itu efektif diikuti oleh lebih dari 98 persen responden, dengan dampak ekonomi yang signifikan.
“Beberapa merek yang terafiliasi dengan Israel mengalami penurunan drastis, sementara yang merasa tidak berafiliasi tetapi diboikot silakan klarifikasi kepada MUI, MUI tidak membiarkan situasi menghukum orang yang tidak salah,” ungkap Asrorun.
Dalam kesempatan ini, Asrorun juga menyoroti keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tahun 2024 yang menekankan prinsip hubungan antarbangsa yang menghormati martabat kemanusiaan.
“Ketika ada pengungsi atau kasus genosida, kita sebagai Muslim wajib hukumnya memberikan pertolongan dan pemihakan,” tegasnya.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Lebih lanjut, Asrorun menekankan pentingnya sosialisasi fatwa MUI secara kreatif kepada generasi muda.
“Sosialisasi kreatif di kalangan anak muda menjadi penting untuk mengidentifikasi dan menyampaikan substansi fatwa agar dapat dipahami dengan benar,” ujarnya
Forum Ukhuwah Islamiyah itu diharapkan menjadi wadah untuk memperkuat sinergi dan komitmen bersama dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan serta tindakan kejahatan kemanusiaan.
“Pertemuan seperti ini menjadi penting walaupun belum ketemu ittifaqiyyah setidaknya ada tafahum, tidak muncul kualitas, apalagi kemudian terbangun satu narasi karena disebabkan oleh mispersepsi,” ujar Asrorun.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Melalui forum tersebut, MUI berharap dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kesadaran serta dukungan terhadap masyarakat perjuangan kemerdekaan Palestina.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas