Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI Gelar Standarisasi Dai

kurnia - Senin, 27 September 2021 - 11:47 WIB

Senin, 27 September 2021 - 11:47 WIB

11 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Standardisasi Dai MUI dengan tema “Paradigma perkhidmatan MUI”, di Aula Buya Hamka, Gedung MUI Pusat, Jakarta, Senin (27/9).

Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Dr. H. Ahmad Zubaidi mengatakan, bahwa standardisasi Dai dilakukan dalam rangka melahirkan dai yang berkompetensi dan berkualitas dalam menjalankan amanah dakwah.

“Kita ingin melahirkan dai-dai yang memiliki kompetensi yang cukup, baik dari segi penguasaan materi keagamaan, kebangsaan dan mengedepankan dakwah yang santun,” katanya.

Pentingnya standardisasi dai ini, menurutnya tidak lepas dari tantangan dakwah yang semakin besar, terutama dengan adanya konten-konten dakwah yang mudah beredar secara luas di media sosial.

Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa

Apalagi, ditambahkan ustaz Zubaidi, terbukanya informasi dan kemudahan akses dunia digital menyebabkan banyaknya konten dakwah yang patut dipertanyakan otoritas rujukan keagamaannya.

Ia juga menjelaskan, bahwa saat ini banyak ditemukan dai yang kerap kali menyampaikan materi dengan mengandung ujaran kebencian, tidak santun, dan menyinggung konflik atas nama agama.

Merespons kecenderungan itu, MUI berharap, kedepannya setiap dai haruslah menguasai materi dakwah yang bermuatan kebangsaan dan metodologi penyampaian dakwah yang baik.

Dai harus memiliki kemampuan pengetahuan agama dan kebangsaan yang memadai, mampu mempraktikkan dalam konteks peribadatan, sosial keagamaan dan kebangsaan, serta memiliki akhlak yang mulia (akhlaqul karimah),” ujar dia.

Baca Juga: Kumpulan Khutbah Jumat tentang Bahaya Judi Online Dikebut

Standardisasi Dai ini merupakan angkatan ke-4 yang diikuti oleh 50 peserta yang lulus dalam seleksi administrasi dari total 700 peserta yang mendaftar. Seleksi ini dilakukan sebagai upaya memilah dai yang terbukti aktif berdakwah di tengah masyarakat.

“Dilakukan seleksi administrasi karena kita ingin meng-upgrade kompetensi dai-dai yang memang aktif berdakwah di tengah masyarakat,” jelas dia. (L/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rakor Haji untuk Maksimalkan Penyelenggaraan Tahun Depan

Tagdai MUI

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia