Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI: Hapus Kekerasan dengan Implementasi Nilai Kasih Sayang

kurnia - Rabu, 30 Agustus 2023 - 17:35 WIB

Rabu, 30 Agustus 2023 - 17:35 WIB

5 Views ㅤ

Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan

Jakarta, MINA – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan menyampaikan solusi menghapus tindak kekerasan adalah mengimplementasikan nilai kasih sayang dalam Islam. Ini selaras pula dengan sifat yang Allah SWT miliki yaitu Rahman dan Rahim.

Hal tersebut disampaikannya dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) RI. Kegiatan ini berlangsung di Jakarta Pusat, Rabu (30/8).

“Belakangan kita mencemaskan tentang kasus kekerasan yang terjadi dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. Tindakan tersebut juga tak jarang mengakibatkan kematian,” ungkap Buya Amirsyah membuka seminar.

Buya Amirsyah menjelaskan bahwa Allah SWT telah mengajarkan manusia untuk berkasih sayang antarsesama. Sifat Allah SWT yang Rahman dan Rahim sejatinya agar manusia mengimplementasikan dalam hidup mereka kepada sesama.

Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership

Kendati demikian, faktanya kekerasan dan tindak perdagangan orang masih kerap terjadi. Hal ini tentu menjadi keresahan bersama, yang berarti sifat kasih sayang yang Allah SWT ajarkan belum menjadi budaya yang manusia praktikkan seutuhnya.

“Tindak kekerasan tidak hanya sebatas perbuatan fisik saja, tetapi juga melalui verbal kekerasan sering terjadi. Ini tidak boleh kita anggap sepele,” tegasnya.

Sekjen MUI juga mengingatkan terdapat dua upaya yang harus dilakukan secara kolektif baik untuk masyarakat maupun pemerintah. Pertama, kembali pada jati diri sebagai umat beragama yang penuh dengan kasih sayang. Kedua, menyambung tali silaturahim dengan sesama.

“Silaturahim memiliki banyak keutamaan. Bukan sekadar menyambun tali persaudaraan, melainkan juga saling memupuk kasih sayang antarsesama. Pada akhirnya silaturahim akan membentuk kesadaran kolektif untuk menghapus tindak kekerasan,” ujarnya.

Baca Juga: Ketum UAR Apresiasi Anggotanya dari NTT yang Lulus Pelatihan Water Rescue

Terakhir, Buya Amirsyah berpesan kepada umat Islam di Indonesia untuk bersama-sama mencegah adanya tindak kekerasan dan perdagangan orang. Seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah harus bersinergi menciptakan gerakan kolektif melawan kasus-kasus tersebut. (R/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syubban Camp, Perkuat Jiwa Kepemimpinan untuk Pembebasan Baitul Maqdis

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia