Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI: Idul Fitri Momen Rekonsiliasi Nasional dan Silaturahmi

kurnia - Rabu, 17 April 2024 - 09:09 WIB

Rabu, 17 April 2024 - 09:09 WIB

13 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Umat Islam memanfaat momen Idul Fitri dan rekonsiliasi nasional untuk bersilaturahmi dengan kerabat, famili dan handaitaulan saling bermaafan, demikian Wakil Ketua Wantim MUI Zainut Tauhid Sa’adi.

“Alhamdulillah perayaan Idul Fitri berjalan dengan khusu’, khidmad dan meriah,” kata Zainut dalam keterangan di Jakarta, Rabu (15/4).

Lanjut katanya, umat Islam memanfaat momen Idul Fitri untuk bersilaturahmi dengan kerabat, famili dan handaitaulan untuk saling bermaafan. “Hal ini merupakan tradisi lebaran sangat mulia dan perlu dipertahankan karena bisa merekatkan tali persaudaraan,” katanya.

MUI menghormati dan mendukung penuh setiap usaha untuk menjadikan momen Idul Fitri sebagai wasilah rekonsiliasi nasional, baik antarelemen masyarakat maupun antarelit politik tingkat nasional, pasca Pemilu yang sangat menguras energi dan melelahkan.

Baca Juga: Gubernur Jambi Ajak Generasi Muda Perangi Judol

“Hendaknya momen Idul Fitri bisa meleburkan seluruh perbedaan aspirasi politik selama Pemilu, baik pada tataran masyarakat maupun elitnya. Saatnya kita kembali bersatu untuk membangun Indonesia yang lebih maju”.

Ia mengapresiasi langkah Bapak Prabowo Subianto yang terus melakukan komunikasi politik dengan berbagai pihak, utamanya dengan para pimpinan partai politik yang notabene berbeda koalisi dalam Pemilu 2024.

“Ini artinya beliau mengembangan semangat kebersamaan dalam membangun Indonesia ke depan,”

“Beliau mengikuti jejak Pak Jokowi yang merangkul Pak Prabowo, padahal Pak Prabowo saat itu menjadi lawan politik Pak Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2019”.

Baca Juga: Satu Hari Jelang Penutupan, Lebih dari 208 Ribu Jamaah Lunasi Biaya Haji

Semangat kebersamaan dan gotong royong merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang harus dijaga dengan baik sebagai warisan luhur bangsa.

Khusus dalam kehidupan demokrasi, semangat gotong royong sejalan dengan falsafah kehidupan bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

“Hendaknya setiap elit politik menunjukkan sikap negarawan. Lebih mengedepan kepentingan nasional dari pada kepentingan kelompok dan golongan. Perbedaan dalam pilihan politik merupakan sebuah keniscayaan di alam demokrasi. Namun tidak boleh mengoyak persatuan dan persaudaraan”.

Saya menilai rakyat Indonesia semakin matang dan dewasa dalam berdemokrasi, hal itu ditunjukkan dengan terselenggaranya Pemilu 2024 dengan lancar, damai dan aman. Tidak menimbulkan konflik yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Turun Hujan Ringan Kamis Ini

“Kalau ada gugatan di Mahkamah Konstitusi, saya kira hal itu sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan merupakan bagian dari proses demokrasi yang harus kita hormati dan junjung tinggi. Apa pun hasil keputusan MK nanti, semua pihak harus menerima dengan legowo dan lapang dada”.

“Saya berharap dengan selesainya seluruh proses Pemilu 2024, seluruh masyarakat kembali bersatu, tidak boleh terkotak-kotak, membuat kelompok atau kubu-kubuan. Semua harus kembali rukun dan bergotong royong membangun bangsa,” ujarnya.

MUI menghimbau kepada para pimpinan parpol, tokoh masyarakat dan agama untuk terus memberikan edukasi dan keteladanan yang baik kepada masyarakat untuk merajut kembali nilai-nilai persatuan dan persaudaraan, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang rukun, bersatu, adil, makmur dan berkemajuan. (R/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Layanan Haji Indonesia di Arab Saudi Hampir Siap

TagMUI

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia