Jakarta, 23 Rajab 1435/22 Mei 2014 (MINA) – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH. Ma’ruf Amin, menyatakan, Indonesia berpeluang memimpin industri wisata syariah dunia jika semua fihak dapat mengelola semua potensi yang ada.
Ma’ruf sangat mendukung pelaksanaan Forum Wisata Syariah Dunia digelar di Jakarta pada 2-3 Juni 2014 mendatang sebagai langkah untuk mewujudkan Indonesia sebagai tujuan utama wisata syariah.
Menurut dia, Indonesia sebagai tuan rumah Forum Wisata Syariah Dunia yang pertama kali dilaksanakan atas kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparenkraf) dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), harus mendorong semua fihak untuk mengelola potensi pengembangan wisata syariah lebih baik lagi.
“Hal itu merupakan suatu kepercayaan sehingga Indonesia harus siap menyiapkan diri sebagai negara yang mempunyai potensi pengembangan wisata syariah,” tegas Ma’aruf dalam acara diskusi publik “Mencari Presiden yang Pro UU Jaminan Produk Halal” di Jakarta, Kamis (22/5).
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Indonesia memang sudah tertinggal oleh negara tetangga maupun negara Islam lainnya yang sudah lebih dulu mengembangkan industri wisata syariah, namun potensi negara yang mempunyai objek wisata terbanyak di dunia dengan kebudayaan Islam yang kental itu sangat besar.
“Potensi wisata syariah di negara kita besar sekali, salah satu negara dari empat negara yang mempunyai wisata syariah terbesar di dunia. Hanya pengelolaannya yang masih kurang,” ujar Ma’aruf.
Untuk mendukung pengembangan industri wisata syariah, MUI bekerjasama dengan Kemenparenkraf meluncurkan program wisata syariah dengan melakukan sertifikasi hotel halal dan menerbitkan panduan-panduan khusus wisata syariah.
Sebelumnya, Anggota Dewan Syariah Nasional MUI, M. Cholil Nafis, saat diwawancarai Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu kemarin, berpendapat, wisata syariah berpotensi menguatkan perekonomian Indonesia melalui promosi produk-produk dan pengenalan kebudayaan Indonesia kepada wisatawan asing khususnya negara Timur Tengah.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Dia mengatakan, Indonesia dengan sumber daya alam yang luas, keanekaragaman hayati, flora, dan fauna serta kebudayaan yang beranekaragam dan unik dapat menjadi daya tarik wisatawan atau turis asing, baik dari negara mayoritas muslim maupun negara mayoritas non muslim untuk berkunjung
terdapat 13 tujuan wisata syariah di Indonesia, yang telah mempunyai fasilitas wisata syariah yaitu Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Bali.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menerbitkan buku “Petunjuk Wisata Islam Indonesia”, ada beberapa tambahaan tempat yang lebih memiliki nilai religi bernafaskan Islam seperti masjid atau surau, peninggalan sejarah terkait penyebaran agama Islam di tanah air, termasuk makam para tokoh dan raja Islam di tanah air. (L/P02/P04/P015/IR)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)