Jakarta, 22 Shafar 1438/22 November 2016 (MINA) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan peserta unjuk rasa 2 Desember yang akan datang agar tetap fokus terhadap tema penegakan hukum kasus penistaan agama dan tidak menyimpang dari tujuan semangat menjaga kebhinnekaan dan keutuhan NKRI.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas dalam acara Tausiyah Kebangsaan di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Selasa (22/11).
Anwar menambahkan, dalam mencermati perkembangan kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan akhir-akhir ini, ia juga menghimbau masyarakat agar dalam ikhtiar memperjuangkan aspirasinya dilakukan melalui saluran demokrasi, seperti lobi, perundingan dan musyawarah.
Para pihak pengambil kebijakan baik eksekutif termasuk aparat keamanan melalui pers dan media komunikasi dinilai lebih efektif dan memberikan citra positif bagi pendidikan demokrasi di Indonesia.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
“Apabila terpaksa hendak melakukan demonstrasi, pihaknya menghimbau agar dilakukan dengan sopan, tertib, damai, akhlaqul karimah, serta mematuhi peraturan yang berlaku,” ujar Anwar.
“Terkait dengan rencana aksi unjuk rasa pada 2 Desember 2016 yang dilakukan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI), maka MUI memandang perlu untuk menegaskan bahwa GNPF MUI bukanlah merupakan bagian dari (DP-MUI) dan tidak ada hubungan struktural formal,” tegas Abbas.
Selain itu MUI meminta kelompok masyarakat yang melakukan Aksi Demo 2 Desember 2016, tidak menggunakan artibut, logo dan simbol-simbol MUI.
Anwar menghimbau kepada aparat keamanan dalam menghadapi pengunjuk rasa tetap mengedepankan pendekatan persuasif, dialogis, professional dan proporsional serta menghindari penggunaan tindakan kekerasaan. (L/P002/P2)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren