Jakarta, MINA – Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis tetap mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan menjaga harga diri bangsa terhadap Umrah backpacker.
Umrah ini menjadi salah satu alternatif bagi yang hendak ibadah ke Tanah Suci dengan harga murah, demikian disampaikan Kiai Cholil di Jakarta, Rabu (21/2), dengan pengalaman pribadi saat ke Tanah Suci sendiri.
Menurutnya, umrah backpacker yang dilakukannya merupakan pengalaman yang asyik dan nyaman. Untuk itu, jemaah umrah backpacker diimbau untuk mengutamakan mencari tempat tinggal terlebih dahulu.
“Karena barangkali ada backpacker, tidak ada tempat tinggalnya. Jangan sampai tinggal di masjid,” katanya.
Baca Juga: Brebes Luncurkan Gerakan Kencana: Perkuat Kesiapsiagaan Bencana
Kiai Cholil berpendapat, tidak elok rasanya harus mengganti baju dan mandi di masjid. ” Siapkan minimal, ada tempat tinggal, sehingga ke masjid dalam keadaan bersih dan tidak mengotori masjid,” ujarnya.
Sementara Sekretaris Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) itu mengingatkan masyarakat saat melakukan umrah backpacker agar membawa nama baik Indonesia.
Jamaah yang sudah di sana dapat kembali pulang ke Indonesia. Menurut Kiai Cholil, opsi umrah backpacker saat ini sudah didukung oleh kemudahan sistem dan akses.
Salah satunya akses visa yang sudah dimudahkan Arab Saudi, izin melakukan umrah dapat menggunakan visa turis.
Baca Juga: Distribusi Logistik untuk Korban Erupsi Lewotobi, TNI AL Siapkan 2 Kapal Perang
“Kemudahan akses masing-masing dari kita untuk fasilitas di sana itu lebih mudah. Seperti halnya umpamanya akses nyewa hotel, kemudian akses untuk mendapatkan pembimbing, itu sudah tidak terlalu sulit,” katanya.
Untuk itu, pengasuh Pesantren Cendekia Amanah di Kalimulya Depok, Jawa Barat ini mengatakan, umrah backpacker cocok bagi mereka yang memiliki adrenalin untuk menantang diri sendiri dan senang untuk mengembara. Apalagi bisa mendapat pahala juga dari ibadah umrah yang dilakukan.
Sebelumnya, Kerajaan Arab Saudi memberlakukan penerbitan visa elektronik untuk turis di sejumlah negara bisa digunakan untuk tujuan umrah. Indonesia termasuk salah satunya. Peluncuran program sistem visa elektronik untuk Indonesia dilakukan pada 25 Mei 2023 lalu.
Melalui aplikasi Nusuk yang dirilis pemerintah Arab Saudi, jemaah bisa memesan waktu untuk raudhah dan mendapat berbagai informasi tentang umrah, haji, wisata, penginapan, dan kebutuhan lainnya di Makkah serta Madinah. (R/R4/P2)
Baca Juga: Tragedi Longsor Purworejo: Empat Korban Satu Keluarga Ditemukan Meninggal
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Harap Kerja Sama dengan Muspika Cileungsi Berlanjut