Jakarta, MINA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi mengatakan, isu Palestina bukan hanya masalah bangsa Arab namun masalah umat Islam di seluruh dunia.
“Indonesia akan tetap bersama bangsa Palestina hingga merdeka, dan kita berhutang budi dengan Palestina yang mendeklarasi pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia dari penjajah pada tahun 1945,” kata Muhyiddin dalam tema “Pertemuan Ulama dalam Memperingati 51 tahun Pembakaran Masjid Aqsa” melalui zoom virtual, Rabu (19/8).
Padahal menurutnya, Palestina belum menjadi negara merdeka. Bahkan Palestina adalah negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. “Kita tidak akan pernah melupakan jasa mereka,” tambahnya.
MUI mengajak Organisasi Masyarakat Islam di Indonesia untuk berjuang bersama membebaskan Palestina. Sebab Palestina tidak hanya masalah umat Islam dan bangsa Arab, tapi juga masalah dunia internasional.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
“Ini merupakan masalah ketidakadilan dan penindasan, perlu diselesaikan secara menyeluruh,” tegas Muhyiddin.
“Kami mengutuk tindakan Uni Emirat Arab yang menjalin hubungan diplomatik secara penuh dengan Israel. Tindakan UEA adalah bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan bangsa Palestina,” ujarnya.
Ia mengatakan, ini adalah peristiwa yang menyakitkan bagi umat Islam di dunia. UEA harus ingat bahwa dalam pertemuan darurat di Jakarta, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sudah sepakat untuk melakukan embargo kepada Israel.
Apakah para pemimpin UEA membaca keputusan-keputusan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)?” tanya dia. Pertemuan Ulama dalam memperingati 51 tahun pembakaran masjid Aqsa. Juga menghadirkan Syekh Ikrimah Sabri Imam dan Khotib Masjid Al-Aqsa dan para Tokoh Nasional dan Ulama Indonesia. (L/R4/P1)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia