MUI KABUPATEN BOGOR RENCANAKAN PARIWISATA SYARIAH BERDASARKAN TAUHID

MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Ajie" width="300" height="200" /> Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Ajie

Bogor, 10 Sya’ban 1436/28 Mei 2015 (MINA) – Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Ajie menyatakan, di wilayahnya sedang disiapkan program Pariwisata Syariah Bertauhid.

Dalam seminar Semarak Ekonomi Syariah bertemakan “Optimalisasi Peran Pariwisata Syariah dalam Meningkatkan Industri Halal Indonesia” di Universitas Ibnu Khaldun (UIK) Bogor, Ahmad Mukri menyatakan kesiapannya membuat rancangan pariwisata syariah bernilai tauhid.

“Kami ingin tempat pariwisata dan refresing dapat memiliki nilai tauhid yang dapat menambah keyakinan pengunjung terhadap kekuasaan Allah,” ujarnya.

Target tersebut bertujuan agar wisatawan yang berkunjung mendapat nilai spiritual yang dapat diambil ketika mereka meninggalkan tempat pariwisata tersebut, terutama bagi wisatawan muslim.

MUI pun bertahap, pemerintah agar mulai menghilangkan tempat-tempat prostitusi yang berada di wilayahnya.

Ia menambahkan, sebagai ulama ia menyebutkan bahaa progran yang ia tawarkan lebih bersifat dakwah, dan sosialisai melalui lisan, khutbah maupun tulisan. Oleh sebab itu proses pembentukan Pariwisata Syariah di Bogor merupakan bagian juga dari dakwah.

Selain tempat pariwisata bersyariah, MUI Kabupaten Bogor juga berniat membuat sentra-sentra makanan bersyariah atau halal, khususnya pemotongan hewan sesuai ajaran Islam. Sebab hingga saat ini, dinilai masih banyak pemotongan daging yang tidak bertanggung jawab, dan tidak sesuai aturan Islam.

“Apalagi saat ini MUI Bogor ditunjuk oleh Jawa Barat sebagai auditor LPPOM untuk wilayah Bogor, Depok, Sukabumi dan Cianjur,” lanjutnya.

Saat ini MUI Kabupaten Bogor berusaha sekuat tenaga untuk untuk mewujudkan hal tersebut di bawah otoritas Dewan Syariat Nasional (DSN).

Perwujudan pariwisata syariah berdasarkan tauhid ini akan dilakukan dengan proses pembuatan pelatihan dengan pemilik tempat pariwisata dan sebagainya, terangnya. (L/nda/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)