Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) sedang mengkaji kemunculan penayangan film His Only Son di Indonesia yang menjadi polemik di masyarakat. Anggapan sebagian pihak menilai film tersebut tidak menyajikan kisah sejarah Nabi Ibrahim Alaihi Salam dari perspektif agama Islam.
“Komisi Seni Budaya MUI sedang mengkaji film His Only Son,” kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (19/9).
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta penayangan film His Only Son dihentikan. Ia menilai cerita di film itu tidak sesuai dengan cerita Nabi Ibrahim versi Islam.
“Beredarnya film His Only Son di Indonesia sebaiknya dihentikan. Narasi film ini penuh dengan kontroversi. Muatan film ini tidak seperti pemahaman selama ini tentang sejarah Nabi Ibrahim AS yang diyakini umat Islam di Indonesia pada umumnya,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, dalam siaran persnya, Selasa (12/9).
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Film His Only Son produksi Amerika Serikat itu dirilis 30 Agustus 2023 di bioskop Indonesia. Film itu terinspirasi dari kisah Abraham dalam kitab suci keyakinan tertentu.
Dalam sinopsisnya, Abraham diuji keimanannya oleh Tuhan lewat perintah yang disampaikan Tuhan via mimpi agar Abraham mempersembahkan putra tunggalnya, Isaac (putra Abraham dan Sara), di Gunung Moria. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris