Jakarta, MINA – Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan merasa kecewa atas beredarnya Buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk Kelas VI Sekolah Dasar (SD) yang menyebutkan Ibukota Israel adalah Yerusalem.
“Kami merasa kecewa, dan kami berharap penerbit segera meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata Amir saat ditemui MINA di Jakarta, Selasa (12/12).
Menurut Amir, penerbitan ini bukan karena tidak disengaja. “Karena menerbitkan buku itu sudah melalui proses baik naskah, editing, sampai finishing,” ujar Amir.
Untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Amir meminta untuk segera mengklarifikasi masalah ini.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Kemendikbud dalam hal ini adalah pusat pembukuan dan lembaga yang bertanggung jawab mewakili pemerintah, kedepan semoga hal-hal semacam ini muncul lagi,” harap Amir.
Ini juga, tambah Amir, sudah melanggar fatwa MUI tentang Muamalah Medsosiah. “Konten-konten yang mengandung hoax, fitnah, dan adu domba itu harus dicegah,” pungkas Amir.
Publik tengah digegerkan dengan beredarnya sebuah buku pelajaran sekolah yang tertulis Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Bahkan buku itu sudah tersebar di media sosial.
Pada Buku IPS kelas VI SD yang mencantumkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Buku IPS tersebut saat ini bisa unggah gratis di Google Play Store.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Buku pelajaran SD itu diketahui diterbitkan oleh Intan Pariwara dan Yudistira, sudah disyahkan oleh Kemendikbud dari tahun 2009 lalu.
Dalam halaman 76 buku terbitan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan halaman 76 tercetak nama negara Israel dengan ibu kota Yerusalem. (L/R09/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September