Jakarta, 20 Syawwal 1437/25 Juli 2016 (MINA) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, Konferensi Ulama Dunia Islam yang akan digelar di Mataram, NTB, pada 29 Juli – 1 Agustus 2016 mendatang merupakan ajang menyatukan persepsi ulama bersama umat di seluruh dunia untuk mengedepankan pemahaman dan pengamalan Islam yang damai, tunduk serta patuh atas perintah Allah.
“Umat Islam dihimbau agar lebih mengedepankan kepatuhan terhadap perintah Allah baik dalam melaksanakan aspek aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalah duniawiyah,” kata KH Muhyiddin kepada wartawan saat konperensi pers tentang penyelenggaraan Konferensi Ulama Dunia Islam di Gedung MUI Lantai 4, Jakarta, Senin (25/7).
Muhyiddin Junaidi mengatakan, pemahaman Islam wasathiyyah (moderat) merupakan keniscayaan, sehingga bisa terhindar dari sikap ekstrim dan sektarian.
“Kita mengajak semua komponen bangsa untuk mengamalkan Islam rahmatan IiI alamin,” ujarnya.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Ia menambahkan, MUI bersama semua komponen bangsa mengajak seluruh kekuatan dunia Islam untuk bersatu dalam gerak langkah berdasarkan manhaj Islam (taswiyah al manhaj wa tansiq al haroqah).
Pihaknya menyebutkan, pada konferensi tersebut akan berkumpul dan bersinergi sejumlah tokoh ulama, intelektual, aktivis Muslim nasional maupun luar negeri untuk merumuskan agenda-agenda strategis yang dapat meluaskan pandangan Islam wasathi dan masa depannya di lingkungan negara-negara muslim maupun non muslim.
“Konferensi ini pula merupakan ajang mencerdaskan umat diseluruh dunia Islam,” ujarnya.
Indonesia dipilih sebagai tuan rumah didasari oleh kelayakannya dalam mengembangkan pemikiran dan praktik Islam moderat, yang dapat dijadikan inspirasi dan contoh kongkret bagi dunia atas pelaksanaan lslam yang anti terhadap kekerasan dan teror.
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
Pada perhelatan akbar ini akan pula diinisiasi pembentukan jaringan Islam Moderat global, yang dapat melakukan perlawanan terhadap segala bentuk tindakan dan pemikiran radikal dan ekstrim yang tidak sejalan dengan prinsip dasar ajaran Islam sebagai agama damai.
Konferensi tersebut diagendakan akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo dan ditutup Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, serta dihadiri oleh sejumlah menteri dan perwakilan negara sahabat.
Konferensi yang merupakan hasil kerjasama antara MUI, Pemda NTB, dan Rabithah Alam Islami ini juga akan dihadiri sebanyak 300 ulama, terdiri dari 88 ulama asal Timur Tengah dan 212 ulama asal Indonesia yang berkumpul di NTB dalam rangka penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke-26. (L/P008/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini