Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat untuk segera memanggil dan menegur program Ramadhan yang diisi oleh Raffi Ahmad.
Permintaan ini diajukan menyusul temuan tim MUI yang mengidentifikasi sejumlah pelanggaran dalam dua tayangan yang dipandu oleh Raffi Ahmad di dua stasiun TV swasta nasional.
Kritik terhadap program siaran Ramadhan ini bermula dari pengawasan intensif yang dilakukan oleh MUI terhadap konten-konten televisi selama bulan suci.
Dalam laporan yang dirilis, MUI menyatakan bahwa tayangan tersebut kurang mencerminkan nilai-nilai Ramadhan yang seharusnya mengedepankan kesakralan, edukasi, dan pesan moral.
Baca Juga: Mentan Jamin Pasokan Pangan Aman Selama Lebaran
Beberapa pelanggaran yang disebutkan antara lain, dalam beberapa episode Kuis Gaspol, terdapat candaan dan dialog yang dinilai tidak relevan dengan suasana Ramadhan. MUI menilai bahwa hal ini bisa mengurangi kesakralan bulan suci.
Program Berkahnya Ramadhan juga dikritik karena menampilkan segmen hiburan yang dianggap tidak sesuai dengan norma budaya dan agama. MUI menyebut ada elemen yang lebih mengedepankan sisi komersial dibandingkan konten edukatif.
Kedua program dianggap kurang menyampaikan pesan-pesan religius yang semestinya menjadi inti dari tayangan Ramadhan. Sebaliknya, acara lebih banyak diisi dengan permainan dan hiburan yang dianggap kurang relevan dengan bulan suci.
Melalui pernyataan resminya, MUI meminta KPI untuk segera memanggil pihak penyelenggara acara, termasuk Raffi Ahmad sebagai pengisi utama, serta stasiun televisi terkait. “Kami berharap KPI dapat memberikan teguran keras agar program-program ini segera dievaluasi dan disesuaikan dengan semangat Ramadhan,” ujar Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi.
Baca Juga: Sebagian Jakarta akan Diguyur Hujan Senin Ini
MUI juga mengingatkan bahwa Ramadhan adalah momen penting untuk meningkatkan keimanan dan memberikan teladan yang baik bagi masyarakat. Oleh karena itu, program yang ditayangkan selama bulan suci seharusnya tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik.
Hingga berita ini diterbitkan, KPI belum memberikan pernyataan resmi terkait permintaan MUI.
Namun, sejumlah sumber menyebutkan bahwa evaluasi internal terhadap program Ramadhan sudah dilakukan oleh stasiun televisi tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dewan Pers Desak Polisi Usut Tuntas Teror terhadap Wartawan Tempo