MUI Minta Ormas Islam Bersatu Bangun Ekonomi Umat

Ketua Komisi Pemberdayaan M Azrul Tanjung. Foto: Royhanul Iman/MINA

Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh ormas Islam dan masyarakat umumnya untuk bersama membangun ekonomi umat agar lebih maju demi kesejahteraan.

“Kita berharap semua ormas-ormas mau bersatu,” kata Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI M Azrul Tanjung saat ditemui Mi’raj News Agency (MINA) di Kantor MUI Jakarta, Selasa (26/9).

Ia menjelaskan, saat ini Komite Nasional Ekonomi Umat di bawah naungan MUI memiliki berbagai macam program dalam upaya membangun perekonomian.

Salah satunya adalah dengan memberdayakan petani di pedesaan dengan memanfaatkan lahan-lahan milik pemerintah dan perusahaan swasta. Saat ini sudah ada beberapa lahan yang sudah tersedia dan mulai digarap.

Di Bojonegoro Jawa Timur, terdapat lahan sekitar 12 ribu hektar dan berjalan 200 hektar ditanami jagung oleh petani desa. Masyarakat sekitar yang mengerjakan lahan, ormas yang mendampingi, dan dibantu oleh perusahaan dengan penyediaan lahan dan dana.

Saat ini yang menjadi kendala menurut Azrul adalah soal ego sektoral di antara ormas juga perusahaan, misalnya dalam segi bagaimana pengelolaanya. Karena setiap dari mereka memiliki cara masing-masing yang sama-sama dinilai baik. Maka dari itu ia meminta agar hal ini harus dipersatukan dan maju bersama-sama.

Dalam proses perekonomiannya, lanjut Azrul, ialah lahan, bibit, dan pengelolaanya dipantau oleh perusahaan swasta, dan hasilnya dibeli juga oleh perusahaan itu.

“Misalnya kacang, masyarakaat yang mengelolanya, jadi bibit jagung dari perusahaan, juga pengawasannya. Nanti kita ingin hasilnya dibeli oleh perusahaan itu juga,” katanya.

Tidak hanya di Bojonegoro, di Sumatera juga sedang berjalan peternakan domba, dan perkebunan kelapa yang bekerja sama dengan perusahaan BUMN, Perum Perhutani. (L/R08/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: habibi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.