Jakarta, MINA – Imigran muslim Rohingya terus mendarat di wilayah Indonesia terutama Aceh, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat meminta badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) bergerak cepat mengatasi masalah-masalah tersebut.
“Apabila terjadi pembiaran terhadap pengungsi Rohingya akan berdampak pada stigma Pemerintah Indonesia mengabaikan rasa kemanusiaan,” kata Ketua MUI Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim saat Rapat Paripurna Dewan Pimpinan MUI Tahun 2023 di Jakarta, Senin (20/11).
Hal itu katanya, melihat fenomena penolakan warga Aceh terhadap gelombang pengungsi imigran Rohingya yang mendarat di pantai-pantai wilayah Aceh.
Dia juga mengatakan, pengungsi Rohingya hanya memerlukan tempat aman. Namun, Indonesia bukan negara pemberi suaka politik.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
“PBB, UNHCR, harusnya segera jangan membiarkan soal pengungsi Rohingnya di Aceh atau di beberapa tempat berlama-lama. Ini harus segera diselesaikan mengirim para pengungsi ke negara pemberi suaka politik, yang terdekat ada di Australia dan Kanada,” kata Sudarnoto.
Selain itu pihaknya meminta perwakilan MUI di Aceh untuk berdialog dan mencari solusi agar masyarakat dan otoritas di Aceh dapat mengizinkan pendaratan kapal yang mengangkut imigran Rohingya ke wilayah setempat sebagai bentuk kemanusiaan.
“Perwakilan MUI di Aceh, di Sumatera Utara, ini bisa melakukan dialog dengan pemerintah setempat atau juga mengajak masyarakat lintas agama untuk membahas masalah ini secara lebih mendalam, sehingga jangan sampai terbiarkan.
“Kalau terbiarkan, akhirnya pemerintah [Indonesia] juga akan disalahkan,” katanya.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Sebelumnya, kedatangan gelombang ketiga imigran Rohingya selama November 2023 ke pesisir Aceh mendapat penolakan masyarakat, meski dua kapal sebelumnya sudah diterima oleh Pemerintah Kabupaten Pidie. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam