Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI Palu Imbau Para Mubaligh Lawan Dakwah Bernarasi Intoleransi, Radikalisme

kurnia - Senin, 21 Februari 2022 - 14:55 WIB

Senin, 21 Februari 2022 - 14:55 WIB

1 Views ㅤ

Palu, MINA — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, mengimbau para mubaligh agar melawan dakwah yang mengandung narasi intoleransi dan radikalisme di media sosial.

“Kita harus optimalkan penggunaan media sosial sebagai media sosialisasi dan dakwah, untuk melawan dakwah yang bernuansa dan mengandung narasi intoleransi dan radikalisme,” kata Ketua MUI Kota Palu, Prof KH Zainal Abidin dalam keterangan tertulis, Ahad (20/2).

Prof Zainal mengatakan, perkembangan zaman telah melahirkan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berinteraksi dan mengakses berbagai informasi.

“Saat ini media sosial menjadi satu kebutuhan manusia, sebagai satu konsekuensi atas perkembangan zaman, yang secara langsung telah mengubah gaya hidup manusia. Maka hampir semua manusia di muka bumi ini bergantung dengan media sosial sebagai media komunikasi dan informasi,” kata Prof Zainal.

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

Guru Besar Pemikiran Islam Modern UIN Datokarama Palu mengatakan, ketergantungan manusia terhadap media sosial, dimanfaatkan oleh sebagian kelompok untuk menyebarkan informasi atau dakwah yang mengandung narasi intoleransi dan radikalisme.

“Bahkan, lewat media sosial dijadikan alat oleh kelompok radikal untuk mendoktrin seseorang agar mau dan bersedia mengikuti faham dan pendapat yang dianut oleh mereka,” imbuhnya.

“Maka ini harus dilawan, media sosial harus dioptimalkan fungsinya oleh kita masing-masing, untuk melawan intoleransi, radikalisme dan terorisme,” ucapnya.

Ia mengakui dakwah untuk kontra intoleransi dan radikalisme di medis sosial sangat rendah, padahal hal itu sangat penting dan mesti digencarkan.

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

“Masyarakat kita, generasi muda kita lebih memilih hal-hal yang instan, mereka hanya mengunjungi media sosial youtube dan sebagainya, untuk belajar agama. Maka, jangan sampai mereka terjerumus kepada hal-hal yang kita semua tidak inginkan,” imbuhnya.

Ia mengimbau kepada umat beragama khususnya generasi muda Islam, agar belajar agama kepada mereka yang paham tentang agama.

“Belajar dan bertanyalah kepada para tokoh, para ustad yang memiliki pemahaman agama yang luas, yang layak untuk dijadikan sumber, atau datang ke Kantor MUI Palu, Kantor MUI terbuka untuk umum,” ujarnya.

MUI Palu menyiapkan konten media sosial yang berfungsi sebagai media edukasi dan dakwah, yang salah satu tujuannya untuk menangkal dakwah dengan narasi intoleransi, radikalisme, dan terorisme. (L/R4/RS2)

Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia