Jakarta, 29 Dzulqa’dah 1437/1 September 2016 (MINA) – Salah satu program kesehatan masyarakat adalah pembangunan air dan sanitasi, dalam hal ini Pemerintah Republik Indonesia (RI) telah mengadopsi pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Demikian dikatakan Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH-SDA MUI). Hayu Prabowo saat Penyaluran ZISWAF Untuk Pemulihan Air Dan Sanitasi di Desa Cikupa, Tangerang, Kamis (9/1) pagi.
Masalah kesehatan menurutnya dengan segala manifestasinya sejatinya adalah masalah perilaku manusia itu sendiri. Pada titik inilah agama perlu tampil berperan melalui partisipasi tokoh agama dengan bahasa agama yang menyentuh qalbu,” ujar Prabowo.
Ia juga menjelaskan, pengertian “berbasis” masyarakat adalah kondisi yang menempatkan masyarakat sebagai pengambil keputusan dan penanggungjawab dalam rangka menciptakan dan meningkatkan lingkungan bersih.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus
Kapasitas masyarakat untuk memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, kesejahteraan, serta menjamin keberlanjutannya.
Sehingga, dalam hai ini masyarakat harus menyediakan sendiri pendanaan untuk pembangunan sarana air dan sanitasi secara mandiri.
Terkait pendanaan untuk masyarakat dan rakyat miskin khususnya MUI pada Musyawarah Nasional tahun 2015. Telah menetapkan Fatwa no. 001/MUNAS-IX/MUI/2015 tentang pendayagunaan harta Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf untuk pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Bagi Masyarakat.
Penetapan fatwa ini, menunjukan komitmen para ulama untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah tidak hanya dalam aspek sosialiasasi dan pendidikan kesehatan.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Namun juga membuka peluang agar masyarakat miskin dapat mengakses pendanaan baik komersial maupun sosial untuk pemberdayaan masyarakat dan mencapai masyarakat serta generasi yang sehat guna meningkatkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Acara tersebut dihadir pula oleh Direktorat Permukiman dan Perumahan Kementerian PPN/BAPPENAS, Laisa Wahanudin, Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Imran Agus Nurali, Presiden Direktur Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara, Chief Water Sanitation And Hygiene (WASH) UNICEF Aidan Cronin. (L/P002/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia