Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI Pertanyakan Kajian Pesantren Terafiliasi Terorisme Disebut BNPT

kurnia - Jumat, 28 Januari 2022 - 17:07 WIB

Jumat, 28 Januari 2022 - 17:07 WIB

3 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Buya Amirsyah Tambunan mempertanyakan informasi terkait dengan ratusan pesantren yang disebut terafiliasi dengan terorisme.

“Atas dasar apa pendataan tersebut, apa metodologinya, apakah merupakan hasil kajian resmi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)?. Banyak pihak mempertanyakan infomasi tersebut, karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat,” kata Amirsyah dalam keterangan tertulis, Jumat (28/1).

Sebelumnya terdapat pernyataan dari Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, tentang adanya temuan pondok pesantren yang diduga terafiliasi dengan jaringan teroris. Amirsyah mengungkapkan, pernyataan tersebut dapat menimbulkan masalah.

“Setidaknya ada dua bahaya yg menjadi masalah tersebut, pertama, menimbulkan keresahan bagi masyakat sekitar, kedua, membuat masyarakat kurang aman dan nyaman. Mestinya BNPT melakukan praventif bersama lembaga terkait, sehingga tidak muncul info ini di publik,” ucap Amirsyah.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Ia mengaku terkejut membaca dokumen terkait hal ini. Dia meminta agar secara kelembagaan BNPT menjelaskan ke publik, agar tidak menimbulkan stigma negatif kepada kelompok tertentu, terutama pondok pesantren.

“Bagi saya kelompok ekstrim terorisme ada pada  kelompok ekstrim kiri seperti KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Papua, namun tidak pernah diungkap ke publik sebagai kelompok terorisme,” imbuhnya.

“Jadi, jangan seolah-olah kelompok pesantren yang disasar. Ini sikap yg tidak mencerminkan keadilan sesuai Pancasila sila keempat Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.

Amirsyah mengatakan, selama ini MUI telah melakukan upaya penyebaran Islam rahmatan lil ‘alamin dengan menyebarkan paham wasathiyatul Islam (Islam wasathiyah) dengan cara moderasi beragama sesuai perinsip keadilan dan kesetaraan untuk kemaslahatan umat dan bangsa untuk melindungi umat (himayatul ummah) dengan bermitra bersama pemerintah (shodiqul hukumah).

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

“Jadi saya mengajak semua pihak hentikan narasi menyudutkan kelompok tertentu dengam Islamphobia,” kata Amirsyah. (L/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia