Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI), Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengadakan dialog bersama membahas beberapa isu terhangat, di antaranya radikalisme, penyerangan tokoh agama dan perusakan rumah ibadah.
“Kami menghadirkan dua petinggi dari lembaga penting di negara kita yaitu BNPT, dan Polri khususnya Bareskrim untuk mengadakan dialog,” ujar Din di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/2).
Acara yang mengambil tema “Penanggulangan Tindak Kekerasan Terhadap Ulama dan Perusakan Rumah Ibadah” itu dihadiri Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ari Doni Sukmanto dan Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius.
Dalam rapat pleno ke-25 tersebut, dibahas isu yang sedang hangat diperbincangkan terutama penyerangan tokoh agama.
“Tujuannya agar ormas-ormas Islam bisa mendengar langsung dari Kabareskim dan kepala BNPT,” kata Din Syamsuddin di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/2).
Di tempat yang sama Sekjen MUI Anwar Abbas mengatakan pihaknya mendesak kepolisian untuk segara menjelaskan terkait kasus-kasus penganiayaan yang terjadi secara beruntun tersebut.
“Kami banyak ditanya dari ormas-ormas di daerah berkaitan ‘orang gila yang menyerang dan melakukan tindak kekerasan yang terjadi belakangan ini,” kata Anwar. (L/P3/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)