Jakarta, MINA – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Arif Fahruddin menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terkuak dan merebaknya kasus gagal ginjal misterius hingga merenggut banyak nyawa anak-anak Indonesia.
Arif meminta agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan stakeholder terkait seperti BPOM segera bertindak cepat untuk menanggulangi dan mencegahnya agar tidak semakin banyak jatuh korban anak-anak Indonesia.
“Yang menjadi korban adalah anak-anak yang seharusnya mendapatkan perlindungan untuk tumbuh kembang mereka sebagaimana amanat Undang-undang Perlindungan Anak,” kata Arif seperti dikutip laman resmi MUI, Ahad (23/20).
Meski pemerintah telah mengambil sikap berupa larangan sementara atas distribusi obat anak berbentuk sirup di pasaran, kata dia, namun korban anak-anak telah berjatuhan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Akhir Pekan ini, Mayoritas Turun Hujan pada Pagi
Dia mengingatkan Pemerintah hendaknya juga bertanggungjawab kepada keluarga korban jika jatuhnya korban jiwa anak-anak betul-betul dari konsumsi obat yang beredar di masyarakat.
Kementerian Kesehatan RI mencatat hingga Selasa (18/10), ada 206 kasus gagal ginjal akut misterius dengan 99 anak di antaranya meninggal. (R/RE1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan