MUI RANCANG IJTIMA ULAMA ASEAN

Gedung MUI
Gedung

Jakarta, 3 Safar 1437/15 November 2015 (MINA) – Jakarta, 3 Safar 1437/15 November 2015 (MINA) – Sesuai dengan hasil Munas, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan garis-garis besar program MUI selama lima tahun ke depan, salah satunya akan merancang program pertemuan Ijtima Ulama ASEAN.

Wakil Sekjen MUI Sholahudin Al-Aiyubi menjelaskan, hal ini dimaksudkan agar ada kesepahaman para ulama di kawasan dalam penetapan fatwa, terutama yang terkait khusus dengan produk-produk konsumsi. Demikian siaran pers LPPOM MUI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (11/15).

Dalam ketetapan MUI, Sholahudin mengatakan, salah satu contohnya adalah penggunaan sistim “Stunning” (pemingsanan hewan) dalam penyembelihan ternak, karena tidak semua ulama di negara-negara ASEAN dapat menerima sistim stunning ini.

Dia menegaskan, hal-hal semacam itu tentu harus dikomunikasikan dengan ulama-ulama kawasan, terlebih sebentar lagi akan diberlakukan ketentuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai pasar bebas bersama ASEAN.

“Nah, kalau tidak ada kesepemahanan bersama dalam sistim stunning, maka sangat dikhawatirkan produk-produk daging dari Indonesia akan menghadapi kendala dalam pemasaran di kawasan,” kata Sholahudin.

“Maka dari sini jelas mengemuka urgensi pertemuan Ijtima Ulama ASEAN. Dan ini menjadi salah satu program unggulan KF MUI (Komisi Fatwa MUI),” tuturnya. (T/P002/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0