Jakarta, 12 Syawwal 1435/8 Agustus 2014 (MINA) – Forum Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang terdiri dari Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam Tingkat Pusat, pada pertemuan di Kantor Pusat MUI Jakarta, Kamis (7/8) menyatakan Islamic State of Irak and Syam (ISIS) adalah gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam di Irak dan Syria, tidak mengedepankan watak Islam yang rahmatan lil ‘alamnin (rahmat bagi semesta alam).
Siaran Pers MUI tertanggal 7 Agustus 2014 yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) menjelaskan, ISIS menggunakan pendekatan pemaksaan kehendak, kekerasan, pembunuhan terhadap orang-orang tidak berdosa, serta penghancuran terhadap tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat Islam.
“Bahkan ingin meruntuhkan negara bangsa yang sudah berdiri sebagai hasil perjuangan umat Islam melawan pejajahan,” bunyi pernyataan, yang ditandatangai oleh peserta dari pimpinan ormas Islam, seperti PP Muhammadiyah, PBNU, PP Al-Irsyad Al-islamiyah, DPP Syarikat Islam Indonesia, DDII, PB PERSIS, dan lainnya.
Pernyataan juga merumuskan, ormas-ormas dan lembaga-lembaga Islam di Indonesia menolak keberadaan ISIS di Indonesia, karena dinilai sangat potensial memecah-belah persatuan umat Islam.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Forum Ukhuwah Islamiyah MUI menyeru kepada seluruh umat Islam untuk tidak terhasut oleh agitasi dan provokasi ISIS yang berusaha untuk menjelmakan cita-cita ISIS, baik di Indonesia maupun di dunia.
“Kepada segenap organisasi, lembaga Islam, masjid, mushalla, dan keluarga muslim untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya menangkal perkembangan gerakan radikal ISIS tersebut,” kata pernyataan.
MUI juga mendukung langkah cepat, tepat dan tegas pemerintah untuk melarang gerakan ISIS di Indonesia, serta mendorong pemerintah melakukan upaya penegakkan hukum sesuai perundangan yang berlaku.
Ketua Umum MUI Prof. Dr Din Syamsuddin mengatakan, gerakan ISIS bertentangan dengan prinsip ajaran Islam yang anti terhadap segala bentuk kekerasan.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Kami berkesimpulan bahwa ISIS ini sangat bertentangan dengan prinsip ajaran Islam. Khususnya yang menekankan kasih sayang, kerukunan dan perdamaian yang disebut dengan Islam Rahmatan lil’Alamin,” tegas Din.
Menurutnya, gerakan ini adalah bagian dan kelanjutan dari gerakan serupa di dunia Islam yang menampilkan kekerasan bahkan tindakan terorisme yang tidak mustahil bahwa gerakan ini juga ikut didorong oleh kekuatan-kekuatan eksternal umat Islam.
Sejumlah media ibukota Jakarta memberitakan, ada aktivitas kelompok ISIS yang melakukan deklarasi menggunakan fasilitas umum di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, pada Rabu (6/8/2014).
Sebelumnya, juga berlangsung deklarasi ISIS di salah satu masjid di Bekasi, pada Ahad (3/8/2014).
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Sebuah stasiun televisi swasta nasional Jumat malam (8/8/2014) menyiarkan, Densus 88 mengamankan seorang pria yang diduga terkait ISIS di Ngawi, Jawa Timur.
Fatwa Ulama Dunia
Sebelumnya, Persatuan Ulama Muslim Se-Dunia yang dipimpin oleh Syaikh Prof. Dr. Yusuf Qaradhawi, juga mengeluarkan pernyataan terkait deklarasi khilafah islamiyah versi ISIS.
Dalam pernyataan Jum’at (4/7) itu Syaikh Al-Qaradhawi menyebutkan, deklarasi khilafah yang dilakukan ISIS tidak sah secara syariah Islam dan juga tidak membantu kejayaan Islam.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Menurutnya, khilafah memang bagian dari syariat Islam, akan tetapi mesti didasarkan pada pola Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan musyawarah kaum Muslimin. Bukan seperti yang dideklarasikan sepihak oleh ISIS, yang malah mengakibatkan banyak bahaya kepada umat.
Menurut Syaikh Al-Qaradhawi, deklarasi khilafah dengan mengangkat seorang khalifah, dilanjutkan dengan menuntut umat Islam seluruh dunia untuk tunduk dan taat kepadanya, dilakukan tanpa standar syariah dan realitas. Bahkan sisi bahayanya lebih besar daripada sisi manfaatnya.
“Justru cara seperti itu mencitrakan khilafah sebagai sebuah sikap yang keras. Umat Islam akan merekam negatif segala yang terkait dengan khilafah. Sehingga deklarasi ini pun bisa dikatakan tidak mendukung kejayaan Islam. (L/P02/R1).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)