Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI: SERANGAN PADA CHARLIE HEBDO TAK SESUAI AJARAN ISLAM

kurnia - Sabtu, 10 Januari 2015 - 03:40 WIB

Sabtu, 10 Januari 2015 - 03:40 WIB

844 Views ㅤ

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhidin Junaedi, (Foto : Hudzaifah MINA)
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhidin Junaedi, (Foto : Hudzaifah MINA)

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhidin Junaedi, (Foto : Hudzaifah MINA)

Jakarta, 18 Rabi’ul Awwal 1436/9 Januari 2015 (MINA) – Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama (MUI), KH Muhyiddin Junaidi mengkhawatirkan insiden pembunuhan terhadap 12 orang di kantor majalah Charlie Hedbo di Paris. akan merugikan umat Muslim  dunia.

“Kami berharap masyarakat internasional bersikap adil dengan adanya kejadian tersebut, dengan tidak menggeneralisasi insiden sebagai bagian dari Islam. Kami khawatir dengan gerakan anti-Muslim,” kata Muhyiddin kepada Kantor Berita MINA, dikantor MUI Pusat Jakarta, Jumat.

Kehawatirannya itu didasarkan pada stelah terjadinya ejumlah tindakan diskriminasi terhadap Islam di sejumlah negara.

“Dengan adanya kejadian ini, kami khawatir menguatnya kegiatan anti-Islam seperti di negara-negara Eropa termasuk sikap antii migran Muslim. Malahan kejadian diskriminatif  di Jerman, Swedia dan terakhir di Bulgaria dengan pembakaran area masjid di sana,” kata Muhyiddin.

Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan

Di Prancis sendiri terdapat gelombang protes terhadap penembakan kru media Charlie Hebdo, padahal media ini sudah beberapa kal;i menghina Islam terutama Nabi Muhammad saw.

Protes itu dikhawatirkan memberi dampak negatif bagi Muslim di Negeri Fashion tersebut. Terlebih Prancis menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar di Eropa yang disusul oleh Inggris pada urutan kedua.

Kendati demikian, dia mengecam aksi serangan mematikan itu karena bertentangan dengan nilai Islam dan kemanusiaan.

Muhyidin mengatakan insiden penembakan itu sendiri kemungkinan ditengarai sebagai  reaksi terhadap aksi majalah itu yang mekecehkan Islam.

Baca Juga: Syubban Fatayat Masjid At-Taqwa Cibubur Gelar Program Youth Camp di Purwakarta

“Setiap ada reaksi itu dipicu aksi seperti insiden pembunuhan itu. Media tersebut kerap menyudutkan ajaran agama Islam meski mengatasnamakan kebebasan berekspresi padahal tentang  nabi Muhammad di dalam Islam ituadalah hal yang sakral kedudukannya,” jelasnya.

“Mengecam isi majalah boleh dilakukan tetapi penembakan itu tidak sesuai dengan semangat Islam sebagai rahmat alam semesta,”  ujar Muhyiddin.

MUI berharap Pemerintah Prancis dapat segera menangkap pelaku aksi penembakan dan menghukum dengan seadil-adilnya. MUI juga meminta kepada umat Muslim di Prancis memberikan pernyataan bahwa pelaku pembunuhan itu tidak ada kaitan sama sekali dengan Islam. (L/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: UAR Beri Pelatihan Mitigasi Bencana di SDN Ragunan 05 Pagi Jaksel

Rekomendasi untuk Anda