MUI Sesalkan Kejadian SARA Terhadap Gubenur NTB

Wakil Ketua Zainut Tauhid Sa’adi

 

Jakarta, 17 Rajab 1438/15 April 2017 (MINA) – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa’adi menyesalkan kejadian yang menimpa Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tengku Muhammad Zainul Majdi di Bandara Changi .

“Ucapan saudara terhadap Gubernur NTB itu sangat keterlaluan dan berbau SARA. Sehingga dikhawatirkan dapat memicu ketersinggungan bukan hanya kepada Gubernur NTB tetapi juga kepada yang lain,” kata Zainut dalam keterangan tertulis diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Sabtu (15/4).

Dia juga mengatakan, apa yang diucapkan saudara SHS itu dinilai sebagai bentuk ujaran kebencian, merendahkan harkat dan martabat kemanusiaan serta dapat melukai perasaan bangsa Indonesia khususnya warga pribumi.

Menurutnya, sebagai bangsa Indonesia SHS tidak sepatutnya mengungkapkan kata-kata yang berkonotasi merendahkan jati diri bangsa Indonesia, dikata Zainut “apalagi bernada rasis yang mempertentangkan pri nonpri seolah dia merasa bukan menjadi bagian dari bangsa ini. Hal ini juga menunjukkan betapa rendahnya nilai nasionalisme saudara SHS itu sendiri”.

“Disadari bahwa situasi bangsa Indonesia sekarang dalam keadaan yang sangat sensitif, penuh ketegangan, saling curiga antar kelompok dan komponen masyarakat akibat dari efek penyelenggaraan pemilukada di DKI putaran kedua. Untuk hal tersebut seharusnya kita semuanya dapat menahan diri tidak memancing percikan atau gesekan yang dapat memicu kesalahpahaman diantara kita,” kata Zainut

Hal Senada dikatakan Zainut, dalam situasi dan kondisi  seperti sekarang ini, semua pihak seharusnya membantu menciptakan suasana tenang, aman, damai dan kondusif. Bukan justru membuat kegaduhan yang dapat memicu konflik sosial.

Dia juga berharap persoalan ini tidak melebar kemana-mana. Untuk hal tersebut saudara  SHS telah meminta maaf secara terbuka kepada Bapak Zainul Majdi dan juga bangsa Indonesia atas ucapannya yang berpotensi dapat mengganggu harmoni dan kerukunan hidup berbangsa dan bernegara.

“Kepada aparat kepolisian agar mengambil langkah-langkah preventif, antisipatif dan mewaspadai adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dan kondisi ini. Mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh siapa pun. Sehingga tidak terjadi hal- hal yang tidak kita inginkan,” ujar Zainut.

“Apa yang terjadi terhadap saudara SHS dan Gubernur NTB hendaknya kita jadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga. Dan Ia juga berharap ke depannya tidak terulang kembali. Kebesaran jiwa Bapak Tengku Zainul Majdi Gubernur NTB yang sudah memaafkan saudara SHS patut diberikan apresiasi,” terang Zainut.

Dia menghimbau mari kita terus merajut kebhinnekaan bangsa ini, dengan terus menjaga persatuan, kesatuan, kerukunan dan persaudaraan sesama kita. Baik persaudaraan kemanusiaan maupun persaudaraan kebangsaan sesama anak bangsa dalam bingkai Negara Pancasila. (L/R03/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.