Jakarta, (MINA) – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menjalin kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), untuk mendukung dan memperkuat peranan ditengah masyarakat dalam mengakselerasi pembangunan Islamic ecosystem dalam negeri.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan untuk membangun Islamic Ecosystem memerlukan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak. Salah satunya MUI yang berperan besar pengembangan ekonomi syariah.
“Kelahiran perbankan syariah di Tanah Air tidak lepas dari peran strategis ulama, khususnya MUI dalam pengembangan perbankan syariah dengan melakukan pembinaan, pengawasan, dan arahan bagi pengembangan perbankan syariah secara berkelanjutan,” kata Hery dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/10).
Hery mengatakan, MUI melakukan langkah dengan membentuk Dewan Syariah Nasional MUI (DSN MUI) bertujuan melaksanakan tugas MUI dalam menetapkan fatwa atas sistem, kegiatan, produk, dan jasa di lembaga perekonomian, keuangan, dan bisnis syariah, dan mengawasi penerapannya dalam rangka menumbuh kembangkan usaha bidang keuangan bisnis di Indonesia.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
DSN MUI, kata Hery, sebagai otoritas fatwa atau lembaga ijtihad yang bersifat kolektif, mufti jama’i, memiliki peran yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi, keuangan, dan bisnis syariah sesuai maqashid syariah.
“Kerja sama strategis ini untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional, diharapkan Islamic Ecosystem sedang dibangun bisa segera terwujud dan dirasakan umat,” kata Hery.
Islamic Ecosystem merupakan sebuah potensi ekosistem ekonomi syariah yang dapat dioptimalkan untuk kemaslahatan. Data menunjukkan per Agustus 2022, tercatat ada lebih dari 42 ribu masjid dan 6.500 pondok pesantren yang sudah bekerja sama dengan BSI.
BSI telah mengumpulkan dan menunaikan zakat perusahaan terbesar telah dilimpahkan melalui BAZNAS pada Mei 2022 lalu yang mencapai Rp 101,5 miliar,
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Sedangkan dana jamaah masjid yang salurkan lewat BSI berada di angka Rp 1 triliun naik 68% secara year on year. Peningkatan dana terbesar terjadi pada penerimaan dari pondok pesantren yang naik 186% ke angka Rp 495 miliar dan peningkatan nasabah sebesar 68% ke angka 6.794 nasabah pada periode yang sama.
Sementara Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud mengatakan, pihaknya mendorong potensi lembaga keuangan syariah di Indonesia, termasuk BSI. “Kami yakini ekosistem keumatan harus terus dibangun dengan literasi yang menyeluruh dan juga didukung dengan regulasi dan fatwa-fatwa MUI,” ujarnya.
Direktur Eksekutif BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro menyampaikan bantuan ini bertujuan agar program kerja dan operasional MUI lebih optimal.
“Diharapkan bantuan tersebut, bisa mengoptimalkan peran MUI dalam membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia,” kata Suko.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Untuk pengembangan literasi di lingkungan MUI danmendukung kemajuan ekosistem halal, BSI dan BSI Maslahat memberikan dukungan dana sebesar Rp 5 miliar. Karena MUI salah satu stakeholders strategis mendukung kemajuan ekonomi halal di Indonesia.
Hadir acara Silaturahmi dan Penyerahan Secara Simbolis Bantuan Program Keumatan Melalui MUI di Gedung MUI, Komisaris Utama BSI Adiwarman Azwar Karim, dan Direktur Retail Banking BSI Ngatari.(R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng