Jakarta, MINA – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas menyatakan tidak ada masalah dengan keputusan yang telah dikeluarkan Menteri Agama meniadakan pelaksanaan ibadah haji tahun ini bagi jemaah dari Indonesia.
“Karena resiko yang akan terjadi jika ibadah haji dilaksanakan tahun ini, jelas sangat besar sebab kota Mekkah seperti kita ketahui adalah juga merupakan salah satu episentrum penyebaran Covid-19,” kata Abbas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/2).
Menurutnya, seperti diketahui dalam salah satu hadis Nabi dikatakan; kita dilarang masuk ke daerah yang sedang dilanda wabah. Dan negeri kita juga sedang dilanda wabah dan menurut hadis nabi tersebut kalau kita tinggal di daerah yang sedang dilanda wabah maka kita juga tidak boleh keluar darinya.
Jadi, katanya, keputusan Menag tersebut sudah memiliki dasar-dasar syariyah yang kuat. “Apalagi kalau kita paksakan untuk keluar bagi menunaikan ibadah haji maka besar kemungkinan jamaah yang akan berangkat tersebut akan tertular oleh virus Corona dan itu tentu jelas- sangat tidak kita inginkan,” ujarnya.
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
Apalagi kalau masalah ini dilihat dari perspektif negara, tugas negara adalah melindungi rakyatnya, katanya.
Oleh karena itu kalau dalam pertimbangan dan perhitungan pemerintah adalah tidak akan mampu melindungi diri dan jiwa dari rakyatnya yang akan melaksanakan ibadah haji.
“Maka ya seharusnyalah pemerintah tidak mengirim tahun ini jamaah untuk melaksanakan ibadah haji agar tidak terjadi korban dari Covid-19 di kalangan para jamaah haji kita,” kata Abbas. (L/R3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045