Jakarta, MINA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas menyatakan menolak kedatangan utusan khusus Amerika Serikat untuk memajukan Hak Asasi Manusia (HAM) LGBTQI+, Jesica Stren.
Keterangan terakhir dari Dubes AS di Jakarta, memastikan, rencana kunjungan itu telah dibatalkan.
“Karena kedatangannya diartikan sebagai usaha untuk merusak nilai luhur budaya dan agama bangsa Indonesia. Sehubungan dengan akan datangnya Jessica Stern utusan Khusus Amerika Serikat untuk memajukan hak asasi manusia (HAM) LGBTQI+ tanggal Rabu-Jumat (7-9/12) ke Indonesia,” kata Anwar dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (3/12).
Maka MUI menyatakan menolak dengan tegas kehadiran dari utusan khusus tersebut. Menurutnya, sebagai bangsa yang beragama dan beradab memang punya ajaran untuk menghormati tamu.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Tapi kita juga tidak bisa menerima tamu yang tujuannya datang untuk merusak dan mengacak-acak nilai-nilai luhur dari agama dan budaya bangsa,” tegas Buya Anwar yang juga Ketua PP Muhammadiyah.
Ini karena Indonesia katanya, semua sudah mengetahui bahwa dari enam agama yang diakui di negeri ini tidak ada satupun yang mentolerir praktik LGBTQ+ tersebut.
“Bahkan tidak hanya sampai di situ, perilaku LGBT tersebut juga sangat berbahaya karena anti manusia dan kemanusiaan. Sebab, jika perilaku tersebut dibiarkan maka akan bisa membuat umat manusia punah di muka bumi. Ini karena sudah merupakan fithrah laki-laki kalau kawin dengan laki-laki dan atau perempuan kawin dengan perempuan,” jelasnya.
Maka kata Buya Anwar, dia sudah pasti tidak akan bisa melahirkan keturunan sehingga kalau praktik tersebut dibiarkan berkembang, ini akan bisa membuat manusia punah di atas bumi ini dan kita tentu saja tidak mau hal demikian terjadi. (R/R4/P1)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
MI’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri