Jakarta, MINA – Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, pemerintah Indonesia dan para pejabat tinggi, termasuk PSSI seharusnya mencontoh Presiden Ir. Soekarno yang tegas dan berani menolak kehadiran kontingan Israel di Asian Games 1962.
“Karena Israel adalah penjajah,” ujar Sudarnoto dalam keterangan pers yang diterima MINA, Senin (6/3), dalam menanggapi rencana kehadiran Tim Sepak Bola Israel di Indonesia pada Piala Dunia U-20 Mei mendatang.
Menurutnya, meskipun harus keluar dari IOC, akan tetapi dengan penolakan tersebut, Indonesia saat itu justru memperoleh posisi politik yang diperhitungkan secara internasional.
Perhelatan Piala U-20 sendiri akan diselenggarakan di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Tim Nasional Sepak Bola Israel termasuk salah satu di antara kesebelasan yang akan ikut berlaga selain tujuh negara lainnya yaitu Indonesia, Inggris, Prancis, Italia, Slowakia, Amerika Serikat dan Honduras.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Pertandingan akan diselenggarakan di enam kota yaitu Gelora Karno (Jakarta), Jakabaring Stadium (Palembang), Harupat Starling Stadium (Bandung), Manahan Stadium (Solo), Gelora Tomo Stadium (Surabaya), dan Captain I Wayan Dipta Stadium (Gianyar, Bali). Seyogyanya piala dunia sepak bola ini diselenggarakan pada tahun 2021, akan tetapi karena Covid ditunda tahun 2023.
Sudarnoto menjelaskan, yang menjadi persoalan bagi Indonesia adalah kehadiran Tim Israel. Hal ini sangat sensitif di masyarakat luas karena menyangkut dengan penjajahan zionis terhadap bangsa Palestina yang dalam waktu panjang berlangsung hingga hari ini.
“Indonesia adalah negara dan bangsa yang sejak awal hingga saat ini terus memberikan dukungan, pembelaan dan membantu agar Palestina bebas dari penjajahan negara teroris Israel dan membentuk pemerintahan sendiri yang merdeka dan berdaulat,” katanya
Karena itulah, lanjut Sudarnoto, pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Ini pernah ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri RI serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung sikap tegas ini.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
“Sikap tegas tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel ini harus dipertahankan dan dijaga dengan sepenuh hati selama Israel masih terus menjajah bangsa Palestina,” tegasnya
Sudarnoto juga mengingatkan agar pemerintah jangan memberikan celah sedikitpun bagi Israel untuk masuk ke Indonesia melalui jalur apapun, termasuk jalur piala dunia sepak bola U-20.
“Jagalah amanah Pembukaan UUD 1945, komitmen Presiden dan kehormatan atau muruah Bangsa dan Negara Indonesia dengan sepenuh hati; tampillah dengan berani dan tegas menolak kehadiran rombongan Israel masuk ke wilayah Indonesia untuk piala dunia sepak bola U-20,” tegasnya.
Sudarnoto menyayangkan sikap pemerintah dan khususnya PSSI masih belum mau mendengar saran dan kritik yang diberikan. Bahkan meminta saran dan masukan dari masyarakatpun tidak pernah dilakukan hingga menjelang even besar Piala Dunia U-20 diselenggarakan.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
“Ini sikap pemerintah yang tidak bijak dan bahkan bisa kontra produktif. Jangan menyelenggarakan even yang justru berpotensi besar menimbulkan kontroversi dan kegaduhan di masyarakat,” ujarnya
Menurutnya, banyak elemen masyarakat dan tokoh termasuk MUI menggunakan hak-hak konstitusionalnya yang memberikan saran dan mengingatkan secara terbuka kepada pemerintah untuk mempertimbangkan kembali sikap menerima serta menjamin keamanan tim Israel ikut berlaga di Indonesia.
Selain itu, menjelang Pemilu seharusnya bangunan kebangsaan diperkokoh, jangan dibiarkan perbedaan pandangan dan sikap masyarakat justru mengekskalasi pertentangan karena pemerintah memaksakan kehendak menerima dan memberikan keamanan secara resmi terhadap tim nasional Israel.
Ini akan menyakitkan rakyat dan bangsa Palestina karena sambutan hangat dan resmi pemerintah terhadap Israel, karena bendera Israel akan berkibar di Indonesia, nyanyian, yel-yel dan atribut-atribut Israel mewarnai arena pertandingan. Disamping itu, kehadiran tim nasional Israel ini juga berpontensi besar akan menimbulkan kegaduhan bahkan pertentangan di kalangan masyarakat yang justru merusak persatuan.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
“Sebelum terlambat, pemerintah seharusnya mempertimbangkan kembali keputusan menerima dan memberikan jaminan keamanan kepada timnas Israel. Jaga juga republik ini dari kekuatan tertentu yang berusaha mempertentangkan masyarakat melalui even piala dunia sepak bola U-20,” katanya. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III