Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI : UMAT ISLAM AGAR HINDARI ATRIBUT NATAL

kurnia - Rabu, 17 Desember 2014 - 21:08 WIB

Rabu, 17 Desember 2014 - 21:08 WIB

782 Views ㅤ

Ketua MUI Kyai Amidhan Shaberah (Foto : MINA)
Ketua <a href=

MUI Kyai Amidhan Shaberah (Foto : MINA)" width="311" height="338" /> Ketua MUI Kyai Amidhan Shaberah (Foto : MINA)

Jakarta, 24 Shafar 1436/17 Desember 2014 (MINA) – Menjelang perayaan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam untuk menghindari penggunaan atribut yang berkaitan dengan perayaan Natal.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), K.H. Amidhan Shaberah juga menyerukan agar Umat Islam menghindari seremonial orang -orang Kristen dalam perayaan Natalan bersama.

Hal itu bertujuan agar umat Islam dapat memahami bahwa Natal adalah bagian dari perayaan umat Kristiani yang harus dihormati.

“Tak perlu mengucapkan natal, umat Islam harus bisa membedakan antara ritual dan seremonial” ujar Kyai Amidhan.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Sebaiknya kita menghormati saja orang-orang Kristen yang merayakan Natal tapi kita tidak perlu ikut Natalan,” ujar Amidhan kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Kantor MUI. Rabu.

Amidhan menegaskan, sikap ulama dan MUI ini bukan bermaksud tidak hormat pada pada umat Kristiani, melainkan ini tugas ulama memberi pemahaman kepada umat Islam.

“Kita pahami saat ini perayaan Natal dan Tahun Baru sudah mengglobal, tapi ingat Natal secara ibadah milik umat Kristiani. Ini berbeda dengan Tahun Baru,” dia mengingatkan.

Ia menilai, ada kesalahpahaman orang dalam memandang hari raya agama saat ini, di mana umat agama lain tidak merayakan, tetapi ikut meramaikan dengan berbagai acara.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Menurut Amidhan, ini bukan hanya terjadi pada hari raya agama lain. Di Islam pun seperti itu. Karenanya, ia meminta setiap umat beragama dapat memahami hal ini.

Sementara Kementerian Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menegaskan, bahwa Kementerian Agama tidak akan membuat aturan mengenai penggunaan atribut tertentu dalam memperingati hari besar keagamaan.

“Kemenag tentu takkan membuat aturan berisi perintah atau larangan tentang penggunaan atribut dan pakaian keagamaan tertentu,” kata Lukman Hakim Saifuddin menanggapi  isu tentang penggunaan pakaian atau atribut Kristen jelang Natal.

Lukman mengatakan, masing-masing pemeluk agama dituntut untuk dewasa dan bijak untuk tidak menuntut apalagi memaksa seseorang menggunakan pakaian atau atribut agama yang tidak dianutnya. (L/P002/R03)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
Kolom
Khadijah