Jakarta, MINA – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan menambah jam operasional dan rute mulai besok, Selasa (17/3), dengan mengoperasikan 123 rute sejak pukul 05:00-22:00 WIB untuk layanan reguler, dan 11 rute layanan armada malam hari (Amari) sejak pukul 22:00-05:00 WIB.
Nadia Diposanjoyo selaku Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta mengatakan, jumlah rute yang beroperasi akan mengalami penyesuaian dengan rincian sebagai berikut: 15 rute BRT dalam koridor; 25 rute angkutan umum terintegrasi di dalam kota; 4 rute RoyalTrans; 10 Rute Transjabodetabek, dan; 69 rute Mikrotrans.
“Penyesuaian rute tersebut diperlukan untuk membuat social distancing di dalam bus Transjakarta, sehingga kapasitas angkut tiap bus menjadi: 60 penumpang untuk bus gandeng; 30 penumpang untuk bus besar; 15 penumpang untuk bus sedang dan Royaltrans, dan; 6 penumpang untuk Mikrotrans,” kata Nadia di Jakarta, Senin (16/3).
Untuk memastikan social distancing terjaga, dan mencegah penumpukan terlalu lama di halte, frekuensi dan jumlah bus yang beroperasi di tiap rute akan ditingkatkan hingga 2 kali lipat dari frekuensi normal, sehingga jumlah pelanggan yang naik di dalam satu bus dapat dikurangi.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Selain itu, pelanggan diharapkan agar dapat sabar mengantri di luar halte untuk menghindari desak-desakan di dalam halte atau di dalam bus. Mulai esok hari akan diterapkan kebijakan untuk menjaga jarak aman antar pelanggan dengan jarak 1 lengan. Diharapkan dengan jarak antar pelanggan yang diatur, penyebaran COVID-19 dapat diminimalisir.
“Untuk itu, nantinya perugas Transjakarta akan membantu mengarahkan pelanggan agar semuanya bisa berjalan dengan baik dan memberikan kenyaman dan keamanan bagi pelanggan,” ujarnya.
Terakhir, dia mengatakan, pihaknya mengimbau masyarakat tetap membatasi perjalanan yang benar-benar diperlukan, selalu jaga kesehatan dan ikuti arahan petugas saat menggunakan layanan Transjakarta. (L/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa