Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Munif Chotib Beri Tips Jadi Sekolah dan Guru Ideal untuk Anak

sri astuti - Kamis, 25 Maret 2021 - 17:46 WIB

Kamis, 25 Maret 2021 - 17:46 WIB

5 Views

Cibubur, MINA – Praktisi Pendidikan Nasional Munif Chotib dalam webinar yang diselenggarakan oleh SD Silaturahim pada Kamis (25/3) memberikan tips bagaimana menjadi sekolah dan guru yang ideal untuk anak usia dini.

Menurutnya, setiap anak punya kecerdasan masing-masing jadi profil sekolah ideal untuk anak usia dini yang pertama adalah sekolah yang bisa menganggap semua anaknya bintang dan memiliki kecerdasan.

Kedua, ia mengatakan desain sekolah Anak Alfa sekarang harus fokus pada bakat dan kemampuan anak. Bakat itu terlihat sedangkan minta itu kesukaan anak terhadap sesuatu yang berasal dari eksternal. Jadi orang tua juga mampu mewarnai anaknya lewat pintu minat bukan bakatnya.

“Sekolah yang keren sekarang desain kurikulimnya harus fokus pada bakat dan minat. Bakat anak kalau terus dipupuk akan mampu jadi profesional, dan berbeda antara yang sudah dengan yang belum ketemu bakatnya. Program yang mengasah bakat jangan dipandang sebelah mata, karena program itu bisa jadi pemantik bakat terpendam anak-anak kita,” ujarnya.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Ketiga, desain sekolah anak harus humanis dan religius. Jenjang anak paling bawah pendidikan area attitudenya harus lebih luas, sikap dan karakter dulu baru skillnya yang dikuatkan,” kata Munif.

Menurutnya pendidikan karakter paling tepat adalah sejak usia dini karena dekat dengan kebiasaan.

Keempat, sekoalah sekarang harus mampu memunculkan kemapuan abad 21 kalau tidak anak-anak keluar dari sekolah dalam perkembangannya kalu tidak siap menghadapi lingkungan akan tergilas kekejaman abad 21.

Kelima, desain sekolah Generasi Alfa yang bagus adalah dengan pendekatan kurikulum tematik dan projek. Indonesia sendiri sudah tematik hanya masalahnya di projek yang masih kurang.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Terakhir ia mengungkapkan bahwa desain sekolah harus mengenalkan kembali kearifan lokal dan lingkungan kepada anak-anak usia dini, agar anak-anak tidak tergerus budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Selain itu, Munif juga mengungkapkan bagaimana karakter guru ideal untuk anak usia dini, yaitu harus penyabar dalam melayani, harus menjadi teladan karena anak usia dini punya kekuatan imitasi paling kuat dan akan menurun seiring bertambahnya umur. Guru harus memperhatikan sikap, cara bicara dan juga penampilannya karena jika hal itu bermasalah anak akan memotret guru dengan profil negatif sehingga mereka akan cenderung menjauhi.

Kemudian guru harus tegas tapi tidak keras kepada anak usia dini. Mengajar anak usia dini untuk displin tapi dengan cara yang luwes dampaknya anak-anak akan hormat pada gurunya. Jika dengan bentakan atau melukai fisik mereka akan sakit hati dan menjauh.

Selanjutnya guru harus punya kemampuan masuk ke dunia anak jangan dibalik anak yang masuk dunia guru. Harus memahami betul makna tumbuh kembang psikis anaknya. Terakhir guru harus menjelajah kemampuan siswanya, apresiasi setiap kelebihannya dan jangan menghakimi kekurangannya. Setiap ucapan yang keluar dari mulut seorang guru untuk anak-anaknya harus selalu positif. (L/R7/P2)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Tausiyah
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat