Kairo, 6 Rabi’ul Awwal 1435/8 Januari 2014 (MINA) – Presiden Mesir terguling Muhammad Mursi menghadapi sidang pengadilan dengan dakwaan telah melakukan hasutan yang memicu aksi kekerasan terkait kematian sejumlah pengunjuk rasa di luar istana presiden dalam bentrokan berdarah yang terjadi pada Desember 2012.
Mursi akan diterbangkan dengan helikopter ke Kairo oleh kepolisian hari ini (8/1), di mana persidangan berlangsung, demikian dilaporkan Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Namun media pemerintah melaporkan, penerbangannya ditunda karena cuaca buruk. Saat ini Mursi berada di suatu penjara dekat Mediterania, kota Alexandria.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Menurut Kemenrtrian Dalam Negeri, sebanyak 20.000 anggota pasukan keamanan berada dalam siaga penuh untuk mengamankan jalannya persidangan di ibukota Kairo.
Sementara itu Kantor Berita Anadolu melaporkan, putra Mursi, Osama dijadwalkan akan menghadiri sidang ayahnya.
“Sejauh ini saya belum pernah bertemu dengan ayah saya sejak ia dilarang menerima kunjungan dari keluarga dan pengacaranya,” kata Osama.
Osama akan menghadiri persidangan selaku pengacara dalam kasus tersebut. Dia tidak menghadiri sidang pertama pada November tahun lalu.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Sementara itu, sebuah koalisi gerakan Islam yang dipimpin Ikhwanul Muslimin telah menyerukan aksi sejuta massa seiring digelarnya sidang.
Menjelang sidang, bentrokan pecah di distrik Nasr City, Kairo, antara pengunjuk rasa pro-Mursi dengan pasukan keamanan, melukai beberapa orang.
Pertama kali Mursi muncul di pengadilan pada awal November tahun lalu. Ia bersikeras bahwa ia masih presiden dan ditahan di luar kemauannya.
Mursi didakwa terkait kekerasan yang menewaskan selusin orang pengunjuk rasa anti-Mursi di luar istana presiden pada Desember 2012.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Episode itu dinilai sebagai salah satu insiden paling kejam di masa kepresidenannya.
Mursi digulingkan setelah setahun menjabat presiden, menyusul protes massa yang menilai pemerintahannya tidak becus mengurus ekonomi.
Kejatuhannya memicu sejumlah aksi kekerasan terburuk dalam sejarah modern Mesir, seperti munculnya aksi-aksi protes yang dilancarkan oleh para pendukungnya, tindakan berdarah polisi pada para pendukungnya, dan serangkaian aksi penyerangan terhadap polisi dan gereja-gereja.
Setidaknya 900 orang, sebagian besar pendukung Mursi, tewas pada Agustus 2013 setelah pihak berwenang menghancurkan dan membubarkan paksa dua kamp protes yang didirikan oleh pendukung Mursi di Kairo. (T/P09/E02).
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Julani Sampaikan Pidato Kemenangan