Kairo, 23 Sya’ban 1434/2 Juli 2013 (MINA) – Setelah ultimatum 48 jam oleh militer, Presiden Mesir Muhammad Mursi bertemu dengan Menteri Pertahanan Abdel Fattah el-Sisi, Senin (1/7).
Sebelumnya, hari yang sama el-Sisi mengeluarkan ultimatum bagi semua pihak terkait untuk menemukan solusi bagi kebuntuan saat ini atau tentara akan melakukan intervensi.
Pertemuan membicarakan tentang perkembangan terakhir dan protes yang melanda negara itu, presiden mengatakan dalam sebuah pernyataan pendek yang diperoleh kantor berita Anadolu sebagaimana yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Namun pernyataan itu tidak menjelaskan apakah ultimatum 48 jam oleh tentara diangkat selama pertemuan. Pertemuan juga dihadiri oleh Perdana Menteri Hisham Qandil.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Kami memberikan semua pihak 48 jam untuk menanggapi tuntutan rakyat,” kata militer dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi negara oleh el-Sisi.
Militer memperingatkan bahwa jika pihak yang bersangkutan gagal mencapai terobosan dalam waktu 48 jam, maka militer akan mengumumkan peta jalan dan langkah-langkah tertentu serta akan mengawasi pelaksanaannya.
Ratusan ribu warga Mesir turun ke jalan-jalan pada hari Ahad baik yang pro dan anti Mursi.
Ikhwanul Muslimin kerahkan seluruh massa
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sementara itu, Ikhwanul Muslimin telah menghimbau semua pendukungnya untuk berkumpul nasional untuk menunjukkan dukungan bagi presiden Islam yang diperangi, beberapa jam setelah militer mengeluarkan ultimatum 48 jam.
Menurut sumber dari Ikhwan, mengatakan bahwa instruksi telah dikeluarkan untuk anggota di Kairo agar berkumpul di alun-alun Al Adawi Rabaa di Kota Nasr.
Ribuan pendukung Mursi ini telah memilih berkemah di Rabaa Al Adawi, menolak tuntutan oposisi untuk pengunduran diri Mursi dan pemilihan presiden awal.
Sumber menyatakan bahwa mereka yang berkampanye di Rabaa Al Adawi hanya 30% mewakili basis kelompok pendukung.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mereka menegaskan bahwa Ikhwan telah memutuskan setelah pernyataan militer, menyatukan semua pendukungnya untuk menunjukkan jumlah mereka yang sebenarnya.
Ikhwanul Muslimin berjanji tidak akan menggunakan kekerasan dalam keadaan apapun. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah