Ramallah, MINA – Museum Palestina mengumumkan peluncuran fase dua proyek Arsip Digital (PMDA), yang akan berlanjut selama tiga tahun sejak Maret 2021 hingga selesai.
Arsip tersebut akan mencakup lebih dari 360.000 item yang tersedia secara gratis, menurut siaran pers.
Selama fase kedua, proyek ini akan memperluas jangkauannya, mengumpulkan arsip Palestina dari keluarga dan institusi, serta dari diaspora Palestina di Yordania dan Lebanon. Tujuannya adalah untuk mendigitalkan dan menerbitkan 180.000 item arsip yang menjelaskan berbagai aspek sejarah sosial Palestina dari tahun 1800-an hingga saat ini.
Siaran pers Museum mengatakan, tahap kedua dari proyek ini diluncurkan dengan hibah baru dari Arcadia Fund, lembaga amal pimpinan Lisbet Rausing dan Peter Baldwin, dan dalam kemitraan dengan Perpustakaan UCLA yang akan menjadi tuan rumah materi arsip digital dan menerbitkannya, setelah publikasi materi melalui Platform PMDA.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Ini merupakan salah satu proyek terpenting Museum dan salah satu platform permanennya.
“Penyelesaian tahap pertama proyek dan peluncuran tahap kedua merupakan kontribusi berharga bagi pelestarian arsip Palestina,” kata Adila Laïdi-Hanieh, Direktur Jenderal Museum Palestina.
“Setelah bertahun-tahun menyimpan arsip yang tersebar, Museum Palestina menggabungkan upayanya dengan individu dan institusi dalam masyarakat Palestina untuk memastikan bahwa arsip ini dilestarikan dan tersedia secara digital untuk publik global,” katanya.
Tahap pertama proyek ini dimulai tiga tahun lalu dalam dukungan dari Arcadia Fund yang melihat digitalisasi, pengarsipan, dan penerbitan 122.583 sumber daya arsip. Ini termasuk dokumen kertas, foto, karya seni dan objek, rekaman visual dan video, yang tergolong dalam arsip terancam punah yang mendokumentasikan sejarah Palestina dari awal abad ke-19 hingga saat ini. Semua item telah tersedia untuk umum di situs PMDA dalam bahasa Inggris dan Arab.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Bahan arsipnya sangat luas dan mencakup koleksi pribadi, keluarga dan lembaga milik warga biasa, penulis, seniman, surat kabar, majalah, asosiasi, serikat pekerja, dan lain-lain. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel