Madinah, MINA – Sejak Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Saudi (SCTH) mengeluarkan izin operasional pada museum milik pribadi beberapa waktu lalu, sejumlah museum mulai resmi dibuka di Saudi.
Salah satu museum milik pribadi yang baru dibuka adalah museum sejarah Nabi (Sirah Nabawi) yang bernama Museum Dar Al-Madinah berlokasi di Kota Ilmu Pengetahuan di Madinah Munawwarah.
Di museum ini, pengunjung dan peneliti dapat belajar tentang sejarah kehidupan Nabi Muhammad Shallallahu Aalaihi Wasallam, peradaban Islam dan budaya perkotaan Madinah.
“Museum ini adalah museum pertama dan terbesar yang menampilkan sejarah dan warisan budaya Madinah serta simbol kehidupan sang nabi,” kata Hassan Taher, direktur eksekutif, kepada Arab News yang dikutip MINA, Selasa (9/1).
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Museum Dar Al-Madinah memiliki empat ruang utama yang menerbitkan majalah khusus mengenai sejarah dan simbol Madinah, dan digunakan untuk menggelar seminar dan forum di bidang terkait.
Ruang utama tentang kehidupan Rasulullah berisikan koleksi lukisan dan gambar langka tentang Madinah, serta koleksi unik dari sejarah Islam.
Ruang lainnya berisi halaman terbuka di mana pengunjung dapat menikmati alam dan arsitektur kuno Madinah.
Hassan Taher juga menjelaskan, Museum Dar Al-Madinah memiliki petugas yang sangat terampil dan berpengalaman serta dapat berkomunikasi dengan publik berdasarkan sumber yang terdokumentasi dan referensi ilmiah yang sebenarnya.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Tim tersebut mencakup penerjemah dari tujuh bahasa, termasuk bahasa Arab, Inggris, Turki dan Urdu.
Pengunjung di museum ini meliputi warga lokal Madinah, jamaah haji dan umrah dari berbagai negara, delegasi resmi, keluarga, mahasiswa dan rombongan pelajar sekolah.
Museum Dar Al-Madinagh terletak di King Abdul Aziz Road di Kota Ilmu Pengetahuan di Madinah Munawwarah (Knowledge Economic City – KEC). Museum ini dibuka setiap Sabtu hingga Kamis dari pukul 09.00 sampai pukul 20.00 waktu setempat. Biaya tiket masuk sebesat SR25 atau sekitar Rp90 ribu.
KEC sendiri merupakan kota yang berbasis industri ilmu pengetahuan di Kerajaan Arab Saudi, dan kota bisnis ketiga yang masuk dalam rencana Lembaga Tinggi Investasi Besar dan Potensial guna menasionalisasi modal dan menarik investasi. (T/R01/B05)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)