Bandung, 28 Jumadil Akhir 1436/17 April 2014 (MINA) – Jelang Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Museum KAA menerima kado istimewa dari PM Ali Sastroamidjojo, berupa empat memorabilia, yakni satu set meja kerja, kursi kerja, rak buku, dan album foto Konferensi Kolombo.
Keempat memorabilia sejarah konferensi pendahuluan sebelum KAA itu diserahkan kepada Museum KAA oleh Nadia Nurhaliati, utusan Keluarga Besar PM Ali Sastroamidjojo, Selasa (7/4). Sebagaimana siaran pers diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Atas nama keluarga besar PM Ali Sastroamidjojo, kami menyerahkan memorabilia ini untuk menjadi koleksi Museum KAA. Semoga memorabilia ini dapat bermanfaat untuk Museum KAA, terutama dalam mendukung upaya pelestarian Nilai-nilai KAA kepada khalayak luas,” ucap Nadia sambil berlinang air mata menahan haru.
Sementara itu, Kepala Museum KAA Thomas A Siregar mengatakan sumbangan memorabilia itu adalah kado terindah untuk Museum KAA.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Selain diserahkan menjelang Peringatan 60 Tahun KAA, saat ini pihak Museum KAA dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah bersepakat untuk memperluas ruang pameran tetap di Kompleks Gedung Merdeka. Di antaranya adalah ruang pamer Prime Ministers Room.
“Ruang Perdana Menteri itu bertempat di balkon Ruang Utama Gedung Merdeka. Saat KAA 1955, ruang itu adalah ruang kerja bagi lima Perdana Menteri sponsor KAA. Di dalamnya ada dua ruang rapat. Satu ruang di sisi barat adalah ruang Sekretaris Jenderal KAA Roeslan Abdulgani. Sedangkan ruang di sisi timur adalah ruang Ketua KAA PM Ali Sastroamidjojo,” jelas Thomas.
Menurut Thomas, memorabilia milik Pak Ali itu terlebih dahulu akan diregistrasi sebagai koleksi hibah. Selanjutnya, akan dilakukan beberapa tindakan preservasi dan konservasi seperlunya untuk menjaga keutuhan koleksi.
Sedangkan untuk deskripsi koleksi, itu baru akan dilakukan usai hajat Peringatan 60 Tahun KAA. Sebab, tahap deskripsi koleksi sedikitnya membutuhkan penelusuran literatur, studi fotografi, dan wawancara kepada Keluarga Besar Pak Ali. Hasilnya akan divalidasi dan kemudian disajikan untuk memperkuat komunikasi visual koleksi itu.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Kami berharap perluasan kapasitas ruang pamer di Museum KAA dapat segera terwujud. Dengan begitu, kami dapat melakukan penataan koleksi dan alat peraga memorabilia Pak Ali di Prime Ministers Room. Konsep ini sebenarnya sudah dirancang Museum KAA sejak tahun 2010. Untuk ruang Cak Roes (Roeslan Abdulgani) kami juga telah menerima hibah koleksi dari keluarga besar Cak Roes sebelumnya,” imbuh Thomas.
Prime Ministers Room kelak pula dilengkapi patung lilin para tokoh Perdana Menteri Sponsor KAA 1955. Selain itu, beberapa multimedia berisi informasi terkait peran mereka pada KAA 1955 akan memanjakan pengunjung Museum KAA. (T/P007/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain