Islamabad, 18 Safar 1435/20 Desember 2013 (MINA) – Mantan diktator militer Pakistan Jenderal Pervez Musharraf, untuk pertama kalinya mengajukan permintaan maaf kepada publik atas kejahatan yang mungkin telah dilakukannya selama menjalankan tugasnya selama 9 tahun.
“Apa pun yang saya lakukan, saya melakukan itu untuk negara dan bangsa. Tetapi kemudian, jika seseorang berpikir saya telah melakukan sesuatu yang salah, saya minta maaf untuk itu,” kata Musharraf dalam sebuah wawancara dengan saluran TV lokal, ARY, Kamis malam (19/12).
Jenderal Musharraf yang menggulingkan pemerintah terpilih, Perdana Menteri Nawaz Sharif, pada 12 Oktober 1999, akan diadili pada 24 Desember atas tuduhan pengkhianatan.
Dia bersumpah sepenuhnya siap untuk menghadapi pengadilan dan ingin membersihkan dirinya dari semua tuduhan.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Ini adalah pertama kalinya Musharraf meminta maaf atas perbuatannya, Anadolu Agency melaporkan yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
Musharraf yang telah menerima ancaman dari Taliban, mendukung gagasan mengadakan pembicaraan dengan mereka untuk mengakhiri militansi yang sedang berlangsung di negara itu.
“Saya mendukung pembicaraan dengan Taliban. Pembicaraan harus dilakukan dengan mereka,” tambahnya.
Musharraf dipaksa mengundurkan diri pada bulan Agustus 2008 ketika partai yang berkuasa, Partai Rakyat Pakistan, dan oposisi Liga Muslim Pakistan mengancam untuk mendakwanya.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Bulan lalu, pemerintah federal telah menunjuk tiga hakim untuk pengadilan khusus bagi Musharraf karena pengkhianatan tinggi di bawah Pasal 6.
Musharraf juga menghadapi persidangan dalam kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto dan mantan Kepala Menteri Baluchistan Barat Daya serta seorang politisi veteran, Nawab Akbar Bugti. (T/P09/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan