MUHAMMAD Sidiq tak pernah menyangka musim haji kali ini benar-benar membawa berkah baginya. Usaha gorengan yang baru saja dibuka langsung ramai pembeli. Sidiq buka lapak di sekitaran luar landasan pacu Bandara SIM Blang Bintang Aceh Besar.
Lapak dagangan Sidiq baru tiga hari beroperasi. Awalnya, dia tidak berencana untuk menjual gorengan, tetapi membuka taman alpukat.
Namun, seiring tengah viralnya penjual gorengan di sepanjang jalan Desa Cot Beut, Kecamatan Kuta Baroe, Aceh Besar, Sidiq pun turut meramaikan. Apalagi sedang momen musim haji 2025. Dikutip dari laman aceh.kemenag.go.id.
Alhasil benar saja, Sidiq tak salah baca peluang. Para pengunjung yang umumnya warga sekitar dan keluarga dari jemaah haji, telah mengantarkan berkah baginya.
Baca Juga: Kisah Nenek, Anak, dan Cucu Menuju Baitullah
“Untuk saat ini selama musim haji, setiap sore selalu ramai. Alhamdulillah, musim haji membawa berkah bagi kami semua,” kata Sidiq kepada Media Center Haji PPIH Embarkasi Aceh, Jumat (23/5/2025).
Sidiq menyebutkan, lapak dagangan penjual gorengan di wilayahnya tersebut berbeda-beda. Mulai dari usaha kecil, sedang, dan besar.
“Kalau lapak kecil ada sekitar Rp 2 Juta, kalau besar bisa mencapai Rp 5 Juta omsetnya per hari,” ujarnya.
Sidiq menyebutkan, di lapak dagangannya sendiri selain menu utama gorengan, juga menjual mie seduh kuah soto dan aneka ragam minuman.
Baca Juga: Udara Jakarta Membaik, Tetapi Masih Berisiko Bagi Masyarakat Rentan
Selama musim haji ini, pengunjung di lapaknya mencapai sekitar 200 orang per hari.
“Alhamdulillah sekali, karena awalnya rencana ini kebun alpukat semua. Karena situasi dan kondisi sekarang, ya kita ikut juga” tuturnya.
Salah seorang warga Keutupang, Banda Aceh, Nurul, mengaku selain karena ingin menikmati gorengan, ia secara khusus bersama dengan tiga buah hatinya datang untuk menyaksikan momen pesawat terbang yang membawa jemaah haji Aceh.
“Khusus datang untuk melihat pesawat haji,” katanya.
Baca Juga: Taiwan Gaet Astindo Lewat Pameran Agrowisata 2025 di Jakarta
Nurul menilai, kawasan area lapak dagangan gorengan tersebut kini menjadi destinasi wisata haji. Sebab, umumnya warga yang datang adalah keluarga yang mengantarkan jamaah haji dari daerah masing-masing.
“Sayangnya ini lagi musim bajak, kalau sudah ada padi lebih cantik lagi momen,” ucapnya tersenyum.
Begitu juga halnya dirasakan Nisa, warga Garot, Pidie. Dia baru pertama kali berkunjung ke Desa Cot Beut.
“Sangat bagus apalagi suasana senja, terus lagi ada musim haji juga. Jadi tadi saya juga melihat pesawat haji, sangat indah sekali momennya,” katanya. [khairul umami]
Baca Juga: Taiwan Tawarkan Pesona Agrowisata ke Generasi Muda Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)