Johannesburg, 3 Sya’ban 1434/12 Juni 2013 (MINA) – Sebuah keluhan resmi telah diajukan oleh pengacara Muslim di Afrika Selatan (Afsel) untuk Presiden AS Barack Obama atas tuduhan membunuh warga sipil dalam serangan pesawat tanpa awak di negara-negara Muslim.
“Pengaduan meminta penangkapan Obama ketika ia memasuki Afsel dan mengamankan kehadirannya di sidang,” kata Yousha Tayob, juru bicara Asosiasi Pengacara Muslim.
“Dalam hal pengadian pidana international (International Criminal Court/ICC), kekebalan diplomatik bukanlah pembelaan dan kepala negara tidak kebal dari penuntutan atsa kejahatan tersebut,” tambahnya.
Muslim Afsel telah mengajukan keluhan dengan pihak berwenang Penuntut Nasional untuk menuntut Obama selama kunjungannya ke Afrika dijadwalkan pada 29 Juni mendatang.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Gugatan tersebut menuntut sidang atas kejahatan Obama terhadap kemanusiaan dan genosida atas pembunuhan ratusan warga sipil dalam serangan pesawat tanpa awak di beberapa Negara Muslim.
Sebuah dokumen yang diajukan asosiasi pengacara meminta penyelidikan keterlibatan Obama di Timur Tengah.
Sebuah laporan terbaru oleh peneliti dari New York University School of Law and Stanford University Law School menemukan bahwa dalam empat tahun, Obama menugaskan serangan pesawat tanpa awak sebanyak lima kali lebih. Menurut laporan Onislam.net seperti dipantau MINA (Mi’raj News Agency), Rabu (12/6).
Laporan tersebut memperkirakan drone telah menewaskan antara 474 dan 881 warga sipil, termasuk 176 anak-anak.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Di Pakistan, lebih dari 3.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam lebih dari 300 serangan pesawat tak berawak di Waziristan Utara dan Selatan sejak tahun 2004.
Menurut America Foundation Baru dan Human Right Watch, hampir 50 persen target drone tidak berdosa.
Bulan lalu, Obama berjanji untuk mempersempit lingkup pembunuhan yang ditargetkan oleh pesawat tanpa awak dan mengumumkan langkah-langkah menuju penutupan penjara militer Guantanamo di Kuba. (T/P013/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza