Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslim AS Jalankan Program Kunjungan Hibur Pasien Rumah Sakit

Syauqi S - Selasa, 23 Agustus 2016 - 00:23 WIB

Selasa, 23 Agustus 2016 - 00:23 WIB

429 Views ㅤ

Virginia, 19 Dzulqa’dah 1437/22 Agustus 2016 (MINA) – Para muda-mudi dari sebuah pusat keagamaan Muslim di dekat Washington D.C, Amerika Serikat (AS), membuat sebuah program untuk orang yang menderita masalah kesehatan.

Tapi tujuan kegiatan itu bukan untuk menyembuhkan tubuh mereka melainkan lebih kepada menentramkan hati atau jiwa pasien.

Seperti diberitakan VOA, Ahad (21/9), yang dikutip Miraj Islamic News Agency (MINA), Eliya Hammad, seorang mahasiswi Universitas George Washington asal Palestina, adalah penggagas kegiatan kemanusiaan ini.

Dia mendorong para sukarelawan untuk mengunjungi orang-orang yang terbaring di rumah sakit, yang tidak memiliki teman atau anggota keluarga yang bisa mengunjungi mereka.

Baca Juga: Erdogan Sebut Kongres AS ”Tak Tahu Malu” Undang Netanyahu Pidato

Dia membentuk program relawan tersebut di Masjid Darul Hijrah di Falls Church, negara Bagian Virginia.

Hammad mengatakan, sebagian orang yang datang ke AS belum memiliki teman atau anggota keluarga di lingkungan baru mereka. Menurutnya sendirian di rumah sakit dapat membuat masalah medis kecil menjadi besar. Pasalnya, ia sendiri pernah merasakan kondisi seperti itu.

“Saya di sini. Di negara ini banyak yang tanpa keluarga. Saya yang mendampingi. Saya sendiri mengalami ada batu di ginjal saya dan menjalani operasi. Saat itu saya merasa alangkah baiknya kalau ada yang mendampingi saya. Banyak orang yang tidak memiliki keluarga di sini,” ujar Hammad.

Bersandar pada keadaan yang ia alami itu, pada 2009 Hammad membuat sebuah program kunjungan pada orang-orang yang kesepian di rumah sakit. Lebih dari 30 orang relawan ikut dalam kegiatan mengunjungi pasien rumah sakit di tahun pertama program diluncurkan.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

Lyali Khalf, salah satu relawan, mengungkapkan ia biasanya bisa mengunjungi hingga empat pasien saban hari. “Saya mulai (bergabung dengan) program ini pada Januari. Dan saya mengunjungi sekitar tiga atau empat pasien sehari. Jadi mungkin sekitar 12 sampai 15 pasien sepekan,” tukasnya.

Relawan lainnya, Surraya Hussain, menimpali, “Minimal sekali sepekan. Tapi kadang-kadang saya datang sendiri karena saya memiliki anak, jadi kadang-kadang saya mencuri waktu pada malam hari, ketika bukan waktu kunjungan. Dan saya bisa mengobrol dengan mereka (pasien).”

Imam Johri Abdul Malik, salah satu pemimpin Darul Hijrah Islamic Center, mengatakan kegiatan itu sangat membantu membesarkan hati atau menghibur perasaan orang-orang yang tidak memiliki keluarga saat mereka ditimpa musibah.

“Orang-orang yang datang dan mengunjungi pasien di rumah sakit, sering kali kita berpikir mereka memberikan sesuatu kepada orang yang sakit. Betul? Itu antara Anda dan Allah, bahwa Anda memberi hadiah kepada orang sakit atau yang punya bayi dan Anda berada di sana,” ungkap Malik.

Baca Juga: Kelompok Pro Palestina di Prancis Rencanakan Aksi Protes di Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Hammad mengatakan tidak mudah untuk menemukan relawan untuk program tersebut. Tapi dia dan timnya berkukuh akan melanjutkan kegiatan itu karena mereka nilai sangat bermanfaat. (P022/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Aktivis Yahudi Amerika Serukan Negaranya Embargo Senjata ke Israel

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Amerika
Internasional
Internasional
Internasional