Sydney, 24 Safar 1436/17 Desember 2014 (MINA) – Mendengar berita penyanderaan di kafe Sydney, Muslim Australia bergegas turun tangan membantu pihak berwenang, Senin, menawarkan bantuan negosiasi dengan pelaku penyanderaan untuk membebaskan sandera yang tidak bersalah.
“Kami ingin membantu dengan cara apa pun yang kami bisa, kami juga melihat itu sebagai tugas kami untuk melakukannya,” kata juru bicara Mufti Agung Australia, Dr Ibrahim Abu Mohammed, kepada Sydney Morning Herald, Selasa (16/12).
Pada Senin pagi, seorang pria bersenjata menyandera 15-30 orang di kafe cokelat Lindt, Sydney Martin Place, OnIslam.net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dr Abu Muhammad menawarkan jasanya untuk bernegosiasi melalui telepon atau secara pribadi di kafe dalam upaya membawa situasi ke penyelesaian damai.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Menurut harian itu, Imam Muslim Sydney lainnya membuat penawaran yang sama pada siang harinya kepada aparat keamanan.
Mantan tahanan Guantanamo, Mamdouh Habib, yang mengenal pelaku, menelepon polisi dan badan keamanan untuk menawarkan bantuannya.
Habib mengatakan, ia pernah banyak berkomunikasi dengan pelaku di masa lalu dan bersedia untuk mencoba menenangkannya.
“Dia adalah orang yang sakit,” kata Habib kepada Fairfax Media. “Saya kenal dia dan saya akan berbicara dengannya untuk mencoba dan menenangkannya.”
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Operasi pembebasan sandera dimulai setelah 02:00 waktu setempat (15.00 GMT pada hari Senin) di mana orang-orang mendengar suara tembakan hebat dan keras.
Pengepungan berakhir dramatis dengan kematian dua sandera dan pelaku yang diidentifikasi sebagai Man Haron Monis, seorang pengungsi Iran dan sheikh gadungan yang menghadapi beberapa tuduhan penyerangan seksual.
Selama masa penyanderaan, warga Australia segera menunjukkan dukungannya bagi komunitas Muslim dengan cara mengkampanyekan hashtag #IllRideWithYou.
Upaya mereka juga menerima pesan dukungan dari seluruh dunia pada Selasa, termasuk dari Shahid Malik, Muslim pertama di Inggris yang menjadi seorang menteri.
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
“Kampanye ini mewakili semua yang hebat tentang kemanusiaan dan saya merasa benar-benar terinspirasi oleh reaksi begitu banyak orang Australia,” katanya. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon