Jakarta, 6 Ramadhan 1435/4 Juli 2014 (MINA) – Ulama Jamaah Muslimin (Hizbullah), Adzraie Abdul Syukur meminta agar warga Muslim Cina tetap tegar dan tabah menghadapi larangan berpuasa pada Ramadhan di negerinya dan menganggap hal itu sebagai ujian keimanan dari Allah.
“Saya optimis Muslim di Cina mampu melaksanakan ibadah puasa meskipun menghadapi pembatasan dari pemerintahnya,” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Jum’at (4/7), menanggapi keputusan terbaru pemerintah Cina yang melarang PNS dan pejabatnya berpuasa selama bulan suci ini.
Ulama yang pernah berkunjung ke Cina itu mengatakan, semestinya pemerintah mengetahui bahwa puasa tidaklah mengganggu pekerjaan dan kesehatan seseorang.
“Justru Ramadhan merupakan bulan peningkatan kerja, meningkatkan kedisiplinan, kejujuran, kesungguhan, tidak merusak kondisi fisik seseorang. Saya berdoa bagi warga Muslim Cina semoga dapat melaksanakan puasa dan selalu dalam lindungan Allah Ta’ala,” tambah ulama Kalimantan Timur itu.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah departemen pemerintah memposting pemberitahuan mengenai larangan berpuasa pada bulan Ramadhan di situs resmi mereka sejak akhir pekan lalu.
Biro Urusan Komersial kota Turfan (wilayah Xianjiang) mengatakan di situsnya Senin (30/6), “Pegawai negeri dan mahasiswa tidak diperbolehkan berpuasa dan mengikuti kegiatan keagamaan lainnya selama Ramadhan.”
Sementara instansi lainnya di Distrik Qaraqash Xinjiang barat juga menyatakan, “Sesuai dengan instruksi pemerintah, kami menyerukan kepada seluruh pegawai untuk tidak berpuasa selama Ramadhan.”
Cina mengeluarkan larangan pegawai negeri untuk berpuasa dengan dalih untuk menjaga kondisi kesehatan mereka.(L/Nidiya/P03/EO2)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio