Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUSLIM AS DISERANG PASCA 27 GUBERNUR TOLAK PENGUNGSI SURIAH

Rudi Hendrik - Rabu, 18 November 2015 - 16:08 WIB

Rabu, 18 November 2015 - 16:08 WIB

486 Views

Muslim Amerika Serikat membawa bendera negara mereka. (Foto: dok. Libguides.brown.edu)
<a href=

Muslim Amerika Serikat membawa bendera negara mereka. (Foto: dok. Libguides.brown.edu)" width="300" height="200" /> Muslim Amerika Serikat membawa bendera negara mereka. (Foto: dok. Libguides.brown.edu)

Washington, 6 Safar 1437/18 November 2015 (MINA) – Berbagai serangan kebencian dialami Muslim Amerika Serikat setelah 27 gubernur mengumumkan menolak pengungsi Suriah di negara-negara bagian mereka.

Organisasi pembela hak-hak sipil Muslim, Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR), mengatakan pada Senin (16/11), mereka telah mendokumentasikan insiden “vandalisme, ancaman dan kebencian” di negara bagian Massachusetts, Florida, Texas, Kentucky, Virginia, Nebraska, Tennessee, Ohio dan New York.

Gelombang insiden serangan itu terjadi setelah setidaknya 27 gubernur negara bagian – 26 dari Partai Republik sayap kanan dan seorang Demokrat – mengatakan akan memblokir pengungsi Suriah, mengutip serangan mematikan Jumat lalu di Paris.

Pada hari Selasa (17/11), sopir Uber di Charlotte, North Carolina mengaku, ia dipukul dan diancam akan dibunuh oleh seorang penumpang yang mengira dia sebagai seorang Muslim, menurut media lokal, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Satu keluarga Muslim di Orlando, Florida mengatakan, rumah keluarga mereka ditembak oleh penyerang tak dikenal pada Senin.

Berbicara kepada media lokal, keluarga Elmasri dan tetangganya mengatakan, mereka menjadi sasaran karena agama mereka.

Corey Saylor, juru bicara CAIR mengatakan kepada Al Jazeera pada Selasa, penolakan gubernur untuk menerima pengungsi Suriah telah mendorong sentimen Islamofobia.

“Setelah kejadian apapun seperti serangan Paris, kita melihat dengan jelas bahwa anti-Islam adalah retorika,” katanya.

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

“Menutup pintu pada orang-orang yang melarikan diri dari zona perang bukanlah pesan bangsa Amerika yang harus dikirim kepada dunia,” kata Saylor. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Amerika
Indonesia
Indonesia