Delhi, 9 Syawal 1436/25 Juli 2015 (MINA) – Seorang guru tunanetra Universitas Delhi mengungkapkan sebuah aksi diskriminasi saat hendak menyewa sebuah rumah dan ditolak karena dirinya seorang Muslim.
Dalam video yang diposting di YouTube, Reem Syamsudin (30) dari Kerala meminta Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal untuk meninjau kasus ini dan memastikan warga lainnya tidak menghadapi diskriminasi karena kepercayaan yang mereka anut, hindustantimes sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Reem yang merupakan asisten profesor bahasa Inggris di sebuah perguruan tinggi yang berafiliasi dengan Universitas Delhi itu, telah membayar uang muka sehingga dia dan ibunya bisa pindah ke flat sewaan setelah liburan musim panas.
Ketika dia tiba di flat dengan barang bawaannya, pemilik menolak untuk memberikan Reem kunci, mengatakan ia tidak menyewakan flat untuk seorang Muslim. Namun Reem tidak memberikan rincian tentang lokasi flat atau pemilik dalam video itu.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
“Tentu saja ini adalah pengalaman yang mengejutkan, mengingat Delhi adalah kota kosmopolitan dan metropolitan selama ini,” katanya dalam video.
Video berdurasi dua menit itu ramai diperbincangkan di media sosial dan telah mendapat lebih dari 15.000 views di YouTube.
Reem melanjutkan akhirnya dia Dan ibunya mencari flat lain untuk disewa setelah kejadian itu.
Dia mengatakan selama tinggal di Hyderabad dalam delapan tahun terakhir ini untuk meraih gelar MA, MPhil dan PhD nya, ia tidak pernah sekali mengalami tingkat diskriminasi semacam ini.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Saya percaya … Delhi Anda berjanji memfasilitasi setiap warga negara dengan hak yang sama, baik Bihari, Bengali, Malayali, Manipuri, Kashmir, Goan, hitam, putih, pria, wanita, waria, gay, buta, tuli , tunawisma,” katanya.
“Pengalaman semacam ini memalukan dan tidak manusiawi di masa depan dan saya meminta Anda untuk memperhatikan masalah ini,” tuntutnya kepada aparat terkait.(T/R04/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)