Jakarta, 19 Syawal 1434/26 Agustus 2013 (MINA) – Umat Islam Indonesia yang tergabung dalam Majelis Mujahidin, menolak keras rencana diselenggarakanya miss world di Indonesia.
Peryataan tersebut disampaikan oleh Majelis Mujahidin melalui hasil keputusan kongres mujahidin IV tentang rekomendasi Indonesia bersyariah di Bogor, Ahad, (25/8).
Menurut Majelis Mujahidin diselenggarakanya miss world akan merendahkan martabat wanita dengan mengumbar aurat yang diharamkan oleh syariat Islam.
Majelis Mujahidin mengatakan bahwa diselenggarakanya miss world akan merendahkan martabat wanita dengan mengumbar aurat yang diharamkan oleh syariat Islam.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Dalam pernyataan yang lain mengenai perempuan, Majelis Mujahidin memutuskan melalui konggresnya tentang rekomendasi Indonesia bersyariah bahwa, hak-hak perempuan harus disesuaikan dengan ketentuan Syare’at Islam dan kaum perempuan wajib mendahulukan fungsinya sebagai ibu dalam membangun keluarga sesuai Syariat Islam.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menolak diselenggarakannya Pemilihan Miss World 2013 di Indonesia. MUI minta agar pemerintah tidak memberikan izin penyelenggaraannya karena dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai agama Islam dan budaya Indonesia.
Pernyataan resmi MUI disampaikan dalam jumpa pers oleh Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus MUI Pusat Dr. H. Amirsyah Tambunan di Jakarta, pada Jum’at, (23/8).
Setelah babak penyisihan pemilihan Miss World 2013 direncanakan akan diselenggarakan di Bali. Sedangkan babak final akan diselenggarakan di Sentul World Trade Centre, Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Sehubungan dengan adanya pro kontra di tengah masyarakat luas, termasuk adanya surat resmi dari Pengurus MUI Bogor dan Jawa Timur, maka hasil rapat pimpinan MUI Pusat memutuskan menolak sekaligus meminta pemerintah agar melarang acara pemilihan World 2013 diselenggarakan di Indonesia.
Miss World 2013 merupakan ajang kecantikan dunia yang melibatkan 140 negara dalam bentuk liberalisasi dan kapitalisasi ekonomi terhadap Indonesia. Acara tersebut, menurut MUI, menghabiskan dana sangat besar dan merupakan perbuatan mubadzir atau sia-sia. (L/P015/P012/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur